Pada perdagangan Senin (1/7/2019) pukul 08:45 WIB, harga minyak Brent kontrak pengiriman September menguat 1,7% ke US$ 65,84/barel. Adapun harga light sweet (WTI) kontrak pengiriman Agustus naik 1,81% menjadi US$ 59,53/barel.
Penguatan terus terjadi setelah Brent dan WTI juga tercatat menguat masing-masing 2,07% dan 1,81% sepekan kemarin.
Pada Minggu (30/6/2018), Presiden Rusia Vladimir Putin telah setuju untuk memperpanjang masa pengetatan produksi minyak bersama dengan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
"Kami akan mendukung perpanjangan (pengurangan produksi minyak), baik Rusia dan Arab Saudi. Terkait masa perpanjangan, kami belum memutuskan apakah enam bulan atau sembilan bulan. Mungkin sembilan bulan," ungkap Putin.
Perpanjangan masa pengetatan produksi minyak hingga sembilan bulan tentu membuat pelaku pasar bersorak. Pasalnya sebelum adanya komentar dari Putin, harapan pengurangan produksi hanya sebatas hingga akhir tahun 2019 saja.
Menambah keyakinan, Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih mengatakan dirinya yakin pengurangan produksi minyak akan berlanjut selama sembilan bulan. "Saya pikir kemungkinan besar perpanjangan sembilan bulan," ujar Al-Falih, seperti yang dikutip dari Reuters.
Dari sisi permintaan, Al-Falih meyakini masih tetap sehat, meskipun ada sedikit perlambatan. Pasokan yang terus diperketat di saat permintaan masih mendukung dapat menghapus kekhawatiran akan ketimpangan fundamental (pasokan-permintaan) di kalangan pelaku pasar. Wajar apabila hari ini pasar minyak dunia kebanjiran aksi beli dan membuat harganya melambung tinggi.
Namun pelaku pasar masih mengantisipasi hasil pertemuan OPEC+ yang berlangsung mulai hari ini waktu di Wina, Austria.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa)
https://ift.tt/2XERufK
July 01, 2019 at 03:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gara-Gara Putin, Harga Minyak Melesat Lebih dari 1%"
Post a Comment