Meski memiliki kecepatan 350 km per jam, CR400AF EMU menghasilkan cabin noise yang lebih rendah dari tipe sebelumnya, CRH380A. Hal ini mampu memberikan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi.
Tipe tersebut memiliki lebih dari 500.000 komponen mesin. Produksi dari pabrikan CRRC Qingdao Sifang ini dilengkapi lebih dari 2.500 sensor untuk keperluan sistem monitoring keselamatan.
Sensor tersebut mampu memonitor data real time, seperti temperatur, getaran atau sistem pengereman, yang bertujuan untuk memastikan semua komponen dalam kondisi prima.
Pengembangan EMU CR400AF memang dirancang hemat energi, lebih andal dan memiliki masa pakai lebih dari 30 tahun masa pakai. Kemampuan ini lebih lama dari seri EMU sebelumnya yaitu CRH380A.
Tipe ini memiliki konsumsi energi lebih hemat 17% per 100 km dan memiliki resistensi 12% lebih sedikit saat berjalan dibandingkan dengan seri pendahulunya. Demikian juga dengan periode waktu perawatan pada setiap level maintenance yang lebih lama, membuat CR400AF memerlukan biaya perawatan yang lebih rendah dibandingkan dengan CRH380A.
![]() |
Yang istimewa, tipe ini menyesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia yang berada di daerah tropis dengan musim hujan yang lebih panjang. Pertimbangan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki frekuensi petir yang tinggi di dunia tak luput dari perhatian.
Karenanya, kereta ini dilengkapi penambahan dua Lightning Arrester di setiap trainset, sehingga meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir di sisi peralatan tegangan tinggi.
Kondisi geografis trase Kereta Cepat Jakarta Badung dari arah Jakarta yang menanjak sangat cocok dengan spesifikasi CR400AF yang memiliki daya lebih besar 630 kW dibanding CRH380A. Dengan begitu, terdapat kemampuan akselerasi yang lebih baik dan kemampuan melewati kondisi trase pada elevasi 30 per mil.
Pada kondisi darurat, CR400AF juga dapat menjadi kereta penolong/penarik kereta lainnya meskipun dalam kondisi gradient/elevasi 12 per mil. Tak heran jika biaya investasi cukup tinggi.
![]() |
Hal tersebut berdampak pada harga tiket yang dipatok kelak. Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra, menyebut bahwa berdasarkan hasil studi kelayakan, nilai yang feasible untuk tiket KCJB di kisaran US$16.
"Namun tentu saja secara resminya, penetapan tarif akan ditentukan kemudian setelah kajian komprehensif ketika KCJB mulai beroperasi dengan memperhatikan berbagai aspek keekonomian, daya beli masyarakat di tahun 2021 dan juga setelah ada persetujuan dari regulator," kata dia kepada CNBC Indonesia, Minggu (16/6/2019) melalui jawaban tertulis.
![]() |
http://bit.ly/2RiAzKi
June 16, 2019 at 11:10PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Capai 350 Km/Jam, Ini Spesifikasi Kereta Cepat China JKT-BDG"
Post a Comment