
"Total penerimaan pajak sudah negatif 2,5%. PPh migas turun drastis. Harga minyak merosot tajam dan kurs melemah," paparnya, Jumat (17/4/2020).
PPh migas telah terkontraksi 28,6% dan realisasi penerimaan pajak hanya Rp 241,6 triliun atau baru 14,7 persen dari target keseluruhan 2020. Data ini berdasarkan realisasi pada akhir Maret 2020 ini.
"PPh non migas kontraksi 3% ke Rp 137,5 triliun. Dibandingkan tahun lalu itu mencapai Rp 141,8 triliun. Ini menunjukkan tekanan di kegiatan ekonomi," paparnya. "Kalau kita lihat penerimaan pajak seperti kami sampaikan ada beberapa yang perlu kita lihat dan waspadai," tuturnya lagi.
APBN 2020 sudah mencatatkan defisit Rp 76,4 triliun sampai akhir Maret. Ini setara dengan 0,45% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Per akhir Maret, penerimaan negara tercatat Rp 375,9 triliun atau 16,8%d dari pagu APBN 2020. Dibandingkan dengan Maret 2019, ada kenaikan 7,7%.
(dru/dru)
https://ift.tt/3ev76rS
April 17, 2020 at 11:02AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani: Waspada Penerimaan Pajak ke Depan!"
Post a Comment