Dalam konferensi pers yang berlangsung Senin (13/4/2020), peneliti WHO mengatakan tidak semua orang yang sembuh dari corona punya antibodi untuk melawan infeksi kedua.
"Kita belum punya jawaban soal itu. Masih tidak diketahui," kata Direktur Eksekutif WHO Dr Mike Ryan dikutip dari CNBC International.
Dalam sebuah penelitian di Shanghai, yang masih dalam tahap pengembangan, beberapa pasien tidak memiliki apa yang disebut WHO "respon deteksi antibodi". Meski begitu, memang ada pasien lain yang berada di kasus sebaliknya, di mana imunnya sangat kuat ketika ada serangan infeksi baru. "Itu adalah sesuatu yang benar-benar perlu kita pahami dengan lebih baik, terkait seperti apa antibodi ini jika dikaitkan dengan kekebalan," kata peneliti WHO Van Kerkhove.
Sementara itu Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan (CDC) AS mengatakan tengah menguji antibodi ini. WHO sendiri masih membutuhkan lebih banyak data dari pasien pulih untuk mempelajari antibodi mereka sehingga kewaspadaan masyarakat tetap penting.
Secara total, di dunia ada 1,9 juta kasus terinfeksi corona. Sebanyak 119 orang meninggal dan 444 ribu orang sembuh.
Ada 1,3 juta kasus aktif, di mana 96% kasus menunjukkan gejala sedang dan 4%-nya serius. Ada 210 negara dan teritori yang terpapar pandemi ini, termasuk dua wilayah pelayaran internasional.
Corona sendiri pertama kali muncul di Wuhan, China, Desember 2019. AS kini jadi negara dengan kasus terbanyak di dunia.
(sef/sef)
https://ift.tt/2VvjeAe
April 14, 2020 at 08:42AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasien Sembuh Belum Tentu Kebal, Bisa Terjangkit Corona Lagi?"
Post a Comment