Search

Mas Nadiem, Dana Abadi Pendidikan Buat Tambal Defisit APBN?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tahun ini menambah anggaran belanja sebesar Rp 405,1 triliun untuk meminimalisir dampak Covid-19 ke perekonomian. Salah satunya dengan menggunakan dana abadi pendidikan.

Dengan demikian, maka belanja tahun ini menjadi Rp 2.613,8 triliun dari sebelumnya Rp 2.540,4 triliun.

Dengan tambahan belanja ini, maka defisit anggaran juga diperlebar menjadi 5,07% terhadap PDB atau Rp 853 triliun. Sebelumnya hanya 1,76% dari PDB atau Rp 307,2 triliun.


Untuk menambal defisit tersebut, pemerintah kali ini tidak hanya menggunakan sumber pembiayaan yang berasal dari utang seperti penerbitan SBN atau global Bond tapi juga alternatif skema lainnya. Alternatif lainnya adalah menggunakan pembiayaan non utang dari 3 sumber yang paling aman.
Kok Bisa Dana Abadi Pendidikan Buat Tambal Defisit APBN?Foto: Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Sumber pembiayaan non utang pertama adalah melalui dana abadi pemerintah. Dalam hal ini, Kemenkeu akan menggunakan dana abadi Pendidikan yang selama ini dikelola oleh LPDP.

"Dia (dana abadi pendidikan) bisa berikan salah satu solusi yang sekarang jumlah (dana) nya Rp 60 triliun," ujarnya melalui media briefing, Selasa (7/4/2020).

Pembiayaan yang kedua adalah melalui Saldo Anggaran Lebih (SAL). Dana ini merupakan anggaran yang telah disimpan pemerintah selama ini dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk digunakan.

"Kita akan gunakan sampai SAL hanya cukup jaga kita dari sisi cashflow secara aman. Artinya SAL akan dipakai seoptimal mungkin. Ini kurangi pembiayaan dari market, karena kita punya cash di tangan pemerintah," jelasnya.

Pembiayaan non utang ketiga adalah, dari berbagai dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU).

"Ini tiga sumber dari pembiayaan yang tidak melalui market atau menggunakan di dalam dari masing-masing agency atau lembaga pemerintah yang punya sumber dana. Ini untuk menggambarkan kita terus hati-hati," tegasnya.

Dana Pendidikan yang Dikelola Nadiem Makarim

Tahun ini besaran anggaran pendidikan mencapai Rp 508,1 triliun, atau 20% dari belanja APBN 2020 yang nilainya Rp 2.540,4 triliun. 

"Itu artinya bantuan sekolah dan guru makan 80% dari anggaran pendidikan dan sisanya dikelola mas Nadiem [Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim]," kata Sri Mulyani beberapa waktu lalu.

Dari anggaran pendidikan Rp 508 triliun tahun ini, Sri Mulyani pernah mengatakan, Rp 200 triliun di alokasikan untuk gaji, tunjangan serta sertifikasi para guru melalui Dana Alokasi Umum.

Sedikit bocoran soal alokasi anggaran pendidikan di tahun ini adalah:
* Kartu Indonesia Pintar (SD/SMP/SMA) Rp 11,2 triliun untuk 20,3 juta jiwa
* Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp 63 triliun untuk 54,6 juta jiwa
* Kartu Indonesia Pintar untuk kuliah Rp 6,7 triliun untuk 818.100 mahasiswa
* Beasiswa LPDP Rp 1,8 triliun
* Pembangunan fasilitas PAUD Rp 307,6 miliar (5,841 ruang kelas)
* Pembangunan/rehabilitasi sekolah Rp 7,8 triliun (15.100 ruang kelas dan 2.677 sekolah)
* Pembangunan/rehabilitasi kampur Rp 4,4 triliun (87 kampus)
* Gaji guru PNS Rp 63,5 triliun (untuk 1,3 juta guru)
* Gaji guru non PNS Rp 10,7 triliun (untuk 407.700 guru)

(dru)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3e9xPd4

April 09, 2020 at 08:28AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mas Nadiem, Dana Abadi Pendidikan Buat Tambal Defisit APBN?"

Post a Comment

Powered by Blogger.