Search

Ketika AS Warning Israel, Soal Apa ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang utusan Amerika Serikat (AS) memperingatkan Israel untuk tidak mendeklarasikan kedaulatan di Tepi Barat, yang kini menjadi bagian Palestina, tanpa persetujuan Washington.

"Israel adalah subjek dari proses pemetaan yang tengah dilakukan Komite AS dan Israel," kata David Friedman sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu (15/2/2020).

"Setiap tindakan sepihak sebelum penyelesaian proses komite membahayakan pengakuan rencana (damai) dan Amerika."


Penegasannya ini terkait ketidaksabaran sekutu AS tersebut, menjelang Pemilu Israel 2 Maret nanti. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awalnya berjanji akan segera menerapkan hukum Israel secara cepat di pemukiman Yahudi di wilayah tersebut pada para pendukungnya.
Namun, realisasi janji tersebut terpaksa mundur karena proposal perdamaian yang diajukan Presiden AS Donald Trump 28 Januari lalu. Pasalnya draf tersebut harus melalui proses panjang dan memakan waktu berminggu-minggu.

"[Harus] ada sedikit kesabaran untuk menjalani proses, untuk melakukannya dengan benar," tegasnya lagi.

"[Tentu ini] bukanlah sesuatu yang kami pikir terlalu banyak kami minta."

Sebenarnya, sebagian besar negara menganggap pemukiman Israel di Tepi Barat yang direbut setelah perang tahun 1967 adalah pelanggaran internasional. Tapi Trump mengubah kebijakan tersebut sejak berkuasa dan menarik keberatan sehingga menuai kecaman luas.

Sebelumnya Trump membuat proposal damai untuk Israel dan Palestina. Sebagaimana dilansir dari media Israel, The Jerussalem Post, sejumlah poin dimuat antaranya Palestina tetap akan memiliki wilayah Tepi Barat.

Namun meski mendominasi di Tepi Barat, 20% wilayah itu akan jatuh ke tangan Israel. Yerusalem yang juga di Tepi Barat akan jadi ibu kota Israel. Semua permukiman Israel di wilayah ini tetap dipertahankan.

Palestina akan memiliki daerah Yerusalem Timur. Seperti Kafr Akab, Abu Dis dan setengah dari Shuafat. Israel akan mempertahankan Lembah Yordan. Palestina akan kehilangan tanah di Negev, dekat perbatasan Gaza dan Mesir. Karena posisi Tepi Barat dan Gaza berjauhan, maka Palestina akan diberi jalur khusus untuk menuju kedua wilayah. Namun kontrol perbatasan akan dikendalikan Israel.

Pengakuan akan negara Palestina, meski sudah diakui PBB, baru akan diberikan empat tahun kemudian. Namun dengan sejumlah persyaratan, seperti tidak mendanai kelompok jihadis dan Hamas.

Jika syarat itu diakui maka AS akan mengakui Palestina sebagai negara. Bahkan membuat rancangan ekonomi untuk membantu negara tersebut.

Israel dan Palestina bagai air dan minyak, tidak bisa disatukan. Perseteruan kedua negara tersebut sudah terjadi selama puluhan tahun dan belum ada penyelesaian yang memuaskan.

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/37ta23t

February 15, 2020 at 04:29PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ketika AS Warning Israel, Soal Apa ya?"

Post a Comment

Powered by Blogger.