
Resesi adalah pertumbuhan negatif yang dialami satu negara selama dua periode berturut-turut atau lebih. Kali ini "hantu" resesi itu membayangi dua ekonomi yang penting bagi RI, yakni Jepang dan Singapura.
Singapura
Singapura diprediksi akan jatuh ke jurang resesi. Kemungkinan ini sangat besar, mengingat negeri Singa itu, memiliki korban corona terbesar kedua setelah China.
Singapura mengonfirmasi 77 kasus infeksi corona di negeri tersebut, sebagaimana ditulis gisanddata by Johns Hopkins per Selasa (18/2/2020) pukul 6:00 pagi. Kemungkinan resesi juga sempat terucap dari pemimpin negeri tersebut.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Liong mengatakan, bukan tidak mungkin negaranya terjerumus ke resesi. Sebab dampak virus corona ke perekonomian sudah akan terasa dalam jangka pendek.
"Dampaknya akan signifikan, setidaknya dalam beberapa kuartal ke depan. Penyebaran (virus Corona) sangat intensif.
"Saya tidak bisa mengatakan bahwa Singapura akan resesi atau tidak. Bisa saja, tetapi yang jelas perekonomian Singapura akan terpukul," ungkap Lee, seperti diberitakan Reuters.
Sebenarnya, perekonomian Singapura sebenarnya baru bangkit. Pada kuartal IV-2019, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat 0,8%, membaik ketimbang kuartal sebelumnya yaitu 0,1%.
Ini adalah peningkatan pertama sejak kuartal II-2018. Namun sayangnya, ekspor menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan China adalah mitra utama Singapura dengan nilai mencapai US$ 50,4 miliar atau menyumbang 13% dari total ekspor
Dengan perlambatan ekonomi China, tentu permintaan terhadap produk-produk dari luar negeri akan ikut berkurang. Artinya, ekspor Singapura sudah pasti terpukul.
https://ift.tt/2wo5i29
February 18, 2020 at 01:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Awas! Singapura dan Jepang Terancam Resesi"
Post a Comment