Search

Virus Corona Meluas, Rupiah Sang Juara Dunia Bisa Tumbang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terus menunjukkan keperkasaan melawan dolar Amerika Serikat (AS), bahkan ketika pasar dibuat cemas akan penyebaran virus corona.

Pada perdagangan Jumat (24/1/2020) rupiah mencatat penguatan 0,44% di level Rp 13.565/US$, sementara dalam sepekan penguatan tercatat sebesar 0,48%. Tidak hanya itu, rupiah juga membukukan penguatan delapan pekan beruntun.


Mata Uang Garuda kian mengokohkan posisinya di level terkuat sejak Februari 2018, sejak awal perdagangan 2020 hingga Jumat lalu rupiah tercatat menguat 2,29% melawan dolar AS. Penguatan tersebut menjadikan rupiah raja alias mata uang dengan kinerja terbaik di dunia.

Sepanjang pekan ini, pelaku pasar di buat cemas akan menyebarnya virus corona yang sudah menewaskan puluhan orang di China. Ketika pelaku pasar cemas, aset-aset berisiko dan berimbal hasil tinggi akan ditinggalkan, dan masuk ke aset safe haven.

Rupiah seharusnya tertekan, tetapi sebaliknya, Mata Uang Garuda kebal terhadap isu tersebut. Terbukti pada hari Kamis (23/1/2020), saat mata utama Asia berguguran, rupiah justru mampu menguat bersama dengan yen yang merupakan aset safe haven. Penguatan rupiah tersebut malah semakin menjadi-jadi pada perdagangan Jumat.

Virus Corona Kian Menyebar, Rupiah Sang Raja Bisa Tumbang?Foto: Refinitiv

Merespon penyebaran virus corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis lalu belum menjadikan penyebaran virus corona sebagai darurat kesehatan publik internasional atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Organisasi di bawah naungan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) itu menilai masih terlalu awal untuk melakukan itu.

"Agak terlalu dini untuk menganggap ini sebagai darurat internasional. Jangan salah, ini adalah kondisi darurat di China tetapi belum di level internasional," kata Didier Houssin, Ketua Panel Komite Darurat WHO, sebagaimana diberitakan Reuters Kamis (23/1/2020).

Namun, kini penyebaran virus tersebut nyaris bertambah dua kali lipat. Mengutip CNBC International, pada Jumat lalu korban meninggal di China akibat virus corona sebanyak 26 orang, dengan total yang terjangkit lebih dari 800 orang di berbagai negara.

Sementara pada hari ini, Minggu (26/1/2020) pagi, jumlah korban meninggal sebanyak 42 orang dan total yang terjangkit lebih dari 1400 orang.

Sementara itu Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (Center for Desease and Prevention/CDC) AS mengkonfirmasi sudah dua kasus virus corona yang ada di AS, dan masih mengawasi 63 kasus di 22 negara bagian. Kanada juga telah melaporkan dugaan warganya yang terjangkit virus corona, yang sebelumnya sempat berkunjung ke kota Wuhan di China.

Australia juga sudah melaporkan empat kasus yang diduga virus corona. Keempat orang tersebut berasal dari China. Beberapa negara lainnya seperti Korea Selatan, Taiwan, Thailand, hingga Singapura sebelumnya juga sudah melaporkan dugaan kasus virus corona. 

Wuhan ditengarai sebagai asal virus corona, kota dengan jumlah penduduk sekitar 11 juta orang tersebut kini sudah diisolasi oleh Pemerintah China. Sementara itu Hong Kong sudah mendeklarasikan darurat virus corona, meliburkan sekolah hingga 17 Februari, serta membatalkan semua perjalan ke China daratan. Korban meninggal di Hong Kong akibat virus corona mencapai 11 orang dan semuanya dilaporkan sempat berpergian ke Wuhan.

Semakin banyaknya kasus virus corona kemungkinan membuat posisi rupiah goyah. Jumlah korban meninggal yang bertambah banyak dalam waktu singkat, serta penyebarannya ke berbagai negara tentunya membuat pelaku pasar dibuat semakin cemas dan bisa jadi akan semakin yakin untuk keluar dulu dari aset-aset berisiko dengan imbal hasil tinggi dan memiliih bermain aman di aset safe haven.

Dolar AS merupakan salah satu mata uang safe haven, sehingga akan diuntungkan saat pelaku pasar keluar dari aset-aset berisiko.

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2ROKIPJ

January 26, 2020 at 05:20PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Virus Corona Meluas, Rupiah Sang Juara Dunia Bisa Tumbang?"

Post a Comment

Powered by Blogger.