Jakarta, CNBC Indonesia- Seteru antara AS-Iran yang kian memanas disebut ekonom UI, Fithra Faisal pada tahap I berpotensi mengerek naik harga minyak dunia hingga 40%. Kondisi ini tentu saja akan mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia, dimana kenaikan harga minyak lebih berbahaya daripada perang dagang karena akan menekan inflasi, memperlebar CAD dan membuat APBN jebol.
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/36DkSEl
January 09, 2020 at 02:15PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Dua Kali Sri Mulyani Ungkap Soal Pengkhianat, Siapa Dia?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini sangat akrab de… Read More...
Dihadang Demo, Resesi dan Perang Dagang, Rupiah Tetap Jaya
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat s… Read More...
Heboh Pelantikan Jokowi Dimajukan, Jadinya Kapan?
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo membenarkan telah memperoleh usulan dari banyak relaw… Read More...
Anak Jokowi Daftar Walkot Solo, Ini Deretan Bisnis GibranJakarta, CNBC Indonesia - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka re… Read More...
APROBI Optimis 9,5 Juta KL Biodisel Diserap Pasar
Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Umum APROBI, Master Parulian Tumanggor menyebutkan penerapan aturan … Read More...
0 Response to "Ekonom: Kenaikan Harga Minyak Berbahaya Bagi EKonomi RI"
Post a Comment