Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah menunjukkan sikap tegas dalam menunjukkan wilayah teritorinya kepada kapal-kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia tanpa di perairan Natuna, Kepulauan Riau dari China. Namun ternyata, saat ini puluhan kapal nelayan asing yang dilindungi coast guard maritime masih lalu lalang di kawasan yang termasuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ini.
Strategi menghadirkan nelayan lebih banyak dari Jawa hingga membatasi impor perikanan dari China harus dikaji dengan cermat untuk dapat direalisasikan segera. Selengkapnya akan dibahas bersama Wakil Ketua MPR RI sekaligus Menteri KKP periode 2009-2011 Fadel Muhammad dalam program Squawk Box CNBC Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps)
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2uKrsuP
January 13, 2020 at 04:32PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Dua Hari Naik 1,7%, Harga Emas Rehat Dulu
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia turun tipis di perdagangan pasar spot pagi ini. Set… Read More...
Negosiasi AS-China Sulit Tercapai, Bursa Singapura Terkoreksi
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura dibuka terkoreksi pada perdagangan hari ini (… Read More...
Aksi Jual di Bursa Saham, Yen Akhirnya Seksi Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen menguat pada perdagangan Rabu (4/9/19) melanjutka… Read More...
Wah! Diserbu Impor, Pabrik Tekstil Bisa Beralih Jadi Pedagang
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) meminta pemerintah un… Read More...
Menhub Usul ke Jokowi Asing Boleh Bangun LRT di Ibu Kota BaruJakarta, CNBC Indonesia - Ibu Kota baru di Kalimantan Timur bakal dilengkapi dengan transportasi mas… Read More...
0 Response to "Berebut Ikan di Natuna, Apa Kata MPR Soal Kedaulatan RI"
Post a Comment