Search

Awas! Efek Virus Corona di Pasar Bisa Lebih Besar Dari SARS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar finansial global dikejutkan dengan penyebaran virus corona di pekan ini.

Virus corona merupakan keluarga besar virus yang biasanya menginfeksi hewan, namun lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Gejala pertama yang akan terlihat pada manusia yang terinfeksi virus tersebut yaitu demam, batuk dan sesak napas, yang dapat berkembang menjadi pneumonia.

Virus tersebut pertama kali muncul di China dan telah menyebar ke negara-negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Thailand, hingga AS. Semuanya melibatkan turis China asal Wuhan.


China sudah mengisolasi kota Wuhan yang memiliki jumlah penduduk sekitar 11 juta orang. Sejauh ini virus corona sudah menyebabkan 42 orang meninggal dunia, dan menjangkiti lebih dari 1400 orang secara global, sebagaimana dilansir CNBC International Minggu (26/1/2020).

Jumlah korban yang meninggal tersebut naik signifikan dibandingkan Jumat (24/1/2020) sebanyak 26 orang.

Masih melansir CNBC International, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (Center for Desease and Prevention/CDC) AS mengkonfirmasi sudah dua kasus virus corona yang ada di AS, dan masih mengawasi 63 kasus di 22 negara bagian. Kanada juga telah melaporkan dugaan warganya yang terjangkit virus corona, yang sebelumnya sempat berkunjung ke Wuhan. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menjadikan penyebaran virus corona sebagai darurat internasional. Organisasi di bawah naungan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) itu menilai masih terlalu awal untuk melakukan itu.

"Agak terlalu dini untuk menganggap ini sebagai darurat internasional. Jangan salah, ini adalah kondisi darurat di China tetapi belum di level internasional," kata Didier Houssin, Ketua Panel Komite Darurat WHO, sebagaimana diberitakan Reuters.

Meski demikian, Peter Piot, Profesor di London School od Hygiene and Tropical Medicine, menilai penyebaran virus corona sudah memasuki fase kritis. "Walau belum ada ketentuan dari WHO, tetapi dunia harus menekan bahkan menghentikan penyebaran virus ini. pemerintah dan WHO perlu terus memantau perkembangannya dengan seksama," tegasnya, seperti diwartakan Reuters.

Penyebaran virus corona mengingatkan pada penyebaran Sindrom Pernapasan Akut Berat (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS) pada tahun 2002 dan 2003 lalu. SARS pertama kali muncul di provinsi Guangdong China pada November 2002.

Dengan cepat SARS menyebar ke Hong Kong dan Vietnam dan setelahnya ke berbagai belahan dunia melalui wisatawan yang melakukan perjalanan udara.
Pada bulan Maret 2003, seorang wanita Kanada meninggal di Toronto setelah berkunjung ke Hong Kong. Sepanjang penyebarannya, SARS telah membuat 44 orang meninggal di Toronto.

Sejak pertama kali kemunculan SARS di Kanada, WHO akhirnya mengumumkan peringatan global.

Baru pada Juli 2003, WHO menyatakan penyebaran SARS berhenti. Total selama delapan bulan, lebih dari 8000 orang terjangkit SARS, dan sebanyak 775 orang meninggal dunia.

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/36tVCPW

January 26, 2020 at 03:29PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Awas! Efek Virus Corona di Pasar Bisa Lebih Besar Dari SARS"

Post a Comment

Powered by Blogger.