
Hal ini disampaikan Mentan usai pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di kantor Kementerian Pertanian pagi tadi, Rabu (8/5/2019).
Amran menyambut baik permintaan Michetti agar Indonesia mempertimbangkan impor dari Argentina, asalkan harganya kompetitif, bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta memenuhi sertifikasi halal.
"Mereka katakan daging sapi dari Argentina harganya lebih murah. Kita nggak masalah, lebih baik negara-negara pemasok berkompetisi supaya harganya menguntungkan bagi kita. Kita akan lihat faktor keamanan bebas penyakit PMK, halal, dan harga," kata Amran di kantornya, Rabu (8/5/2019).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan I Ketut Diarmita menjelaskan harga daging sapi di Argentina berada di kisaran US$ 3 per kilogram untuk kualitas medium (freight on board/FOB).
"Ini tidak jauh berbeda dengan Australia tapi bisa bersaing. Kita ini mencari dari berbagai negara supaya bisa menekan harga agar tidak ada monopoli," ujar Ketut.
Ketut mengakui hingga saat ini RI belum swasembada daging sapi dengan total kebutuhan nasional baru dapat dipenuhi produksi daging sapi lokal sekitar 67%.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sepanjang tahun lalu Indonesia mengimpor 206.970 ton daging jenis lembu (sapi dan kerbau) dengan nilai mencapai US$ 707,73 juta (cost, insurance and freight/CIF).
Dari jumlah tersebut, suplai terbesar RI masih didominasi oleh daging sapi asal Australia sebanyak 100.385 ton, diikuti Amerika Serikat dalam jumlah kecil 12.087 ton, Selandia Baru 13.316 ton dan Spanyol sejumlah 1.228 ton. (prm)
http://bit.ly/2LtJA3Q
May 08, 2019 at 11:20PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Temui Wapres Argentina, Mentan Kaji Peluang Impor Daging Sapi"
Post a Comment