Search

Mantap! Rupiah Jadi Runner Up di Asia Minggu Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sepekan ini, nilai tukar rupiah berhasil memukul mundur dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan kesaktian rupiah pun diakui di kancah Asia. Mata uang Garuda pekan ini jadi runner up nilai tukar terbaik setelah rupee India.

Pada penutupan perdagangan spot Jumat (24/4/2020) nilai tukar rupiah ditutup stagnan dan dibanderol Rp 15.350/US$. Kalau dilihat kinerja harian memang tak ada perubahan pada nilai tukar rupiah.

Namun jika dilihat dalam sepekan terakhir, rupiah berhasil menguat 0,3% di hadapan dolar greenback. Bahkan kinerja rupiah berhasil mengungguli kawan-kawannya di regional Asia. Rupiah hanya kalah dari rupee India yang berhasil melibas dolar AS dengan penguatan sebesar 0,4%.

Pekan ini sentimen global memang campur aduk. Di awal pekan jagat finansial global dihebohkan dengan harga minyak yang terjun bebas. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 ambles 300% lebih.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga minyak jatuh ke teritori negatif. Ya kontrak WTI pengiriman Mei yang berakhir pada 21 April 2020 sempat menyentuh level minus US$ 37,63/barel.

Memang tidak salah dan dibaca minus. Angka minus artinya produsen rela memberikan minyak secara cuma-cuma bahkan membayar konsumen agar mau menerimanya. Hal ini dilakukan karena saking banyaknya pasokan sementara kapasitas penyimpanan berada dalam kondisi penuh.

Ketidakseimbangan antara supply dan demand di pasar minyak memang dipicu oleh pandemi. Karantina wilayah di berbagai negara membuat roda perekonomian melambat bahkan nyaris berhenti. Kebutuhan minyak pun anjlok.

Di sisi lain, pengurangan pasokan yang disepakati kartel minyak global yakni OPEC+ yang terdiri dari Arab, Rusia dan koleganya sebesar 9,7 juta barel per hari (bpd) dinilai kurang bisa mengimbangi anjloknya permintaan minyak karena pandemi COVID-19. Inilah yang jadi pemicu harga minyak ambles jor-joran dan membuat heboh dunia.

Nilai tukar rupiah pun sempat tertekan akibat kabar ini. Namun seiring dengan membaiknya sentimen dan mulai merangkaknya kembali harga minyak terutama untuk kontrak WTI pengiriman Juni 2020, nilai tukar rupiah kembali menguat.

Pada 23 April 2020, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,32% akibat membaiknya sentimen. Selain itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam pemaparan perkembangan ekonomi terkini yang disiarkan melalui video konferensi juga mengatakan bahwa kepanikan global akibat pandemi sudah berlalu dan aliran dana masuk kembali.

"Kami pantau, data-data yang transaksi harian, dari non residence atas investasi portofolio SBN, saham dari 13-20 April lalu. Dari pemantauan kami terjadi inflow asing dari non residence terhadap SBN. Data kami menunjukkan, 13-20 April inflow Rp 4,37 triliun," ujar Perry, secara virtual, di Jakarta, Rabu (22/04/2020).

Pergerakan rupiah memang sangat rentan oleh keluar masuknya aliran modal (hot money) sebagai sumber devisa. Sebabnya, pos pendapatan devisa lain yakni transaksi berjalan (current account), belum bisa diandalkan.

Sejak tahun 2011 transaksi berjalan RI sudah mengalami defisit (current account deficit/CAD). Praktis pasokan valas hanya dari hot money, yang mudah masuk-keluar. Ketika terjadi capital outflow yang besar maka tekanan bagi rupiah akan semakin kuat.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang bulan Maret terjadi capital outflow sebesar Rp 121,26 triliun di pasar obligasi, total kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) menjadi Rp 926,91 triliun per 31 Maret. Dampaknya rupiah pun bergejolak.

Namun kemarin, saat bursa saham kembali ditinggalkan investor asing hingga net sell mencapai Rp 1 triliun lebih dan imbal hasil obligasi pemerintah pun mengalami penurunan nilai tukar rupiah masih tetap perkasa.

Kemungkinan ada campur tangan dari Bank Indonesia yang membuat rupiah kembali perkasa. BI sebelumnya selalu menegaskan ada di pasar guna menstabilkan rupiah melalui triple intervention, yakni intervensi di pasar spot, pasar Domestic Non-Delivarable Forward (DNDF), dan di pasar obligasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/355Ojz1

April 25, 2020 at 11:55AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mantap! Rupiah Jadi Runner Up di Asia Minggu Ini"

Post a Comment

Powered by Blogger.