Search

Fundamental dan Teknikal Selaras, IHSG Siap 'Ngamuk' di Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I Jumat ini (17/4/2020) ditutup menguat 2,89% ke level 4.610,36 setelah merespons kenaikan bursa saham Wall Street usai Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan pembukaan kembali kegiatan ekonomi Negeri Paman Sam.

Keputusan itu diambil Trump karena menurutnya jumlah kasus baru virus corona (Covid-19) di AS sudah mulai menurun dan bahwa pembatasan (shutdown) sebagian wilayah untuk menekan penyebaran wabah dianggapnya telah membuahkan hasil.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 4,2 triliun dengan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 237,32 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Saham-saham yang menjadi pendorong penguatan IHSG di antaranya saham PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) (23,81%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) (7%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (6,51%), sedangkan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) (6,17%) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (5,24%).

Penguatan IHSG merespon sentimen positif yang datang dari Amerika Serikat. Harapan akan segera berakhirnya pandemi Covid-19 kembali muncul setelah adanya kabar Gilead Science Inc, raksasa farmasi di AS, memiliki obat yang efektif melawan virus corona.

CNBC International mengutip media STAT melaporkan rumah sakit di Chicago merawat pasien Covid-19 yang parah dengan obat antivirus remdesivir yang dalam uji coba klinis dan diawasi ketat. Hasilnya, pasien tersebut menunjukkan pemulihan yang cepat dari demam dan gangguan pernapasan.

Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG masih berada di zona hijau menindaklanjuti kabar baik Negeri Paman Sam.

Secara teknikal, IHSG menuju area 38,2% Fibonacci Retracement yang mengindikasikan kenaikan.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Foto: Revinitif

 

Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Moving Average periode 5 (MA-5) yang artinya pergerakan berdasarkan 5 bar atau batang sebelumnya secara nilai rata-rata harga penutupan per bar masih menunjukkan kenaikan yang bergerak di atas garis MA-5.

Saat ini mencoba melewati area 38,2% Fibonacci di 4.829,10, sedangkan untuk merubah tren menjadi turun (bearish) perlu melewati area 23,6% Fibonacci di 4.478,69.

Sementara indikator Stochastic melalui metode penentuan area titik jenuh jual (oversold) di 80% dan area titik jenuh beli (overbought) di 20%, dengan garis MA yang sudah berpotongan di bawah area 20% memberi sinyal oversold.

Secara keseluruhan, dari fundamental yang merespon nada optimis dari pelonggaran lockdown di AS dikombinasikan dengan teknikal yang juga menunjukkan oversold. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi masih cukup menguat.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level Fibonacci Retracement, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(har/har)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2VByOuf

April 17, 2020 at 01:02PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Fundamental dan Teknikal Selaras, IHSG Siap 'Ngamuk' di Sesi II"

Post a Comment

Powered by Blogger.