Search

Ada Corona, Bagaimana Nasib Investasi Hyundai Rp 23 T di RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan investasi perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai selesai sesuai jadwal. Proyek Hyundai senilai US$ 1,55 miliar atau setara Rp 23,16 triliun (kurs dolar Rp 15.446/US$) ditargetkan selesai 2030 dan akan menyerap 3.720 tenaga kerja.

Menurut Bahlil proses pembangunan saat ini sudah dalam 2 tahap, seperti disampaikan saat melakukan kunjungan ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang Tengah, Bekasi.

Bahlil mengatakan Indonesia dan Korea Selatan, memiliki komitmen tegas untuk mengawal, membantu dan memfasilitasi seluruh investor asal Korea yang ada di Indonesia, termasuk pembangunan pabrik mobil Hyundai yang direncanakan dalam kurun waktu 2 tahun. 


"Komitmen pendirian pabrik ditandatangani pada saat saya mendampingi Presiden Joko Widodo ke Korea tahun lalu. Hari ini kita lihat jelas, sekalipun di tengah pandemi COVID-19, tetapi mereka mampu menjalankan proyeknya, tentu dengan memperhatikan SOP oleh pemerintah. Ini harusnya dijadikan contoh bagi industri atau investor lain yang tengah menjalankan usaha di Indonesia, bahwa di tengah COVID-19 bukan berarti usahanya tidak jalan, semuanya jalan," ujar Bahlil melalui siaran pers yang diterima CNBC Indonesia.  
Di samping itu, Bahlil meminta komitmen agar tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para karyawannya di tengah pandemi COVID-19. BKPM meyakinkan Hyundai bahwa proyek ini penting untuk tetap berjalan agar mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk terus bergerak. 

Kepala BKPM juga mengatakan awalnya akan segera dilakukan groundbreaking pabrik tapi ditunda karena pandemi COVID-19. "Tapi saya sangat mengapresiasi karena Hyundai tetap menargetkan akan sudah berproduksi pada Desember 2021. Kita akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang akan menghasilkan mobil listrik. Kita harus dukung," ucap Bahlil optimis.

Presiden Hyundai Asia Pasific Lee Young Tack menyampaikan Hyundai memahami bahwa saat-saat ini merupakan situasi sulit yang dihadapi oleh Indonesia dan dunia. Namun semua rencana perusahaan akan tetap dijalankan tanpa penundaan.

"Karena dukungan yang kuat dari pemerintah Indonesia, terutama BKPM, tidak ada masalah dalam proyek kami. Terima kasih banyak. Kami akan menjalankan proyek ini sesuai yang direncanakan, dan akan mulai berproduksi pada Desember 2021. Indonesia penting untuk Hyundai karena potensi dan kapasitasnya yang sangat besar. Indonesia akan menjadi basis pusat produksi pertama Hyundai di kawasan ASEAN, dan kami akan ekspor juga ke negara-negara Asia Pasifik," ucap Lee Young Tack.

[Gambas:Video CNBC]


Hyundai akan memulai produksi komersialnya bulan Desember 2021 dengan kapasitas tahunan 150.000 unit dan ditargetkan mencapai 250.000 unit per tahun ketika mencapai kapasitas penuh. Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal Indonesia, perusahaan juga akan mengekspor produknya ke pasar utama di kawasan Asia Pasifik, terutama Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2XMdyoy

April 18, 2020 at 08:54AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ada Corona, Bagaimana Nasib Investasi Hyundai Rp 23 T di RI?"

Post a Comment

Powered by Blogger.