Search

2 Raksasa Rokok Dunia Mau Bikin 'Vaksin' Corona dari Tembakau

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua produsen raksasa rokok dunia yakni Philip Morris International Inc. dan British American Tobacco Plc (BAT) yang juga memiliki anak usaha emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedang berusaha merancang sistem pertahanan atau 'vaksin' untuk melawan virus corona dengan bahan sederhana yakni daun tembakau.

Pihak BAT mengatakan pada Rabu pekan ini bahwa mereka tengah melakukan uji pra-klinis vaksin nabati. Ini dilakukan melalui anak perusahaan bioteknologi di AS, Kentucky BioProcessing.

Sementara itu kompetitornya, Philip Morris, juga mengatakan unit bisnisnya di Kanada, Medicago, akan segera memulai uji coba vaksin berbahan dasar tumbuhan kepada manusia. Uji coba dimulai musim panas ini.

"Kami percaya kami telah membuat terobosan yang signifikan," kata Direktur Riset Ilmiah BAT David O'Reilly seperti dikutip Bloomberg, Jumat ini (3/4/2020). "Kami siap bekerja dengan pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk membantu memenangkan perang melawan COVID-19."

Big Tobacco atau produsen rokok terbesar dunia, sudah tidak asing dengan riset di bidang bioteknologi. Mereka adalah lima besar perusahaan yaitu Philip Morris International, BAT, Imperial Brands, Japan Tobacco International, dan China Tobacco.

Kentucky BioProcessing misalnya, sejak 2014 sudah terlibat dalam kolaborasi dengan Mapp Biopharmaceutical Inc. dalam rangka pengembangan ZMapp yang merupakan obat Ebola. Meskipun obat ini belum dipasarkan.

Perlombaan untuk menemukan vaksin COVID-19 memang sangat penting. Karena para pemimpin dunia saat ini mempertanyakan berapa lama negara-negara dapat menerapkan lockdown atau karantina wilayah dan khawatir akan prospek ekonomi global di masa depan.

Keterlibatan perusahaan tembakau dalam perang melawan COVID-19 ini barangkali dianggap beberapa pihak sebagai paradoks. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengatakan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko dengan reaksi yang lebih parah terhadap penyakit ini.


Adapun Medicago menggunakan partikel mirip virus yang tumbuh di kerabat dekat tanaman tembakau. Vaksin nabati meniru virus dan memungkinkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenalinya dan membuat respons kekebalan tanpa dapat menginfeksi atau menggandakan diri.

Sementara itu, Kentucky BioProcessing baru-baru ini juga mengkloning sebagian dari urutan genetik COVID-19. Ini menyebabkan zat yang menginduksi produksi antibodi.

Setelah itu, antigen kemudian dimasukkan ke dalam tanaman tembakau untuk reproduksi. Menurut pihak BAT, metode ini kemudian mengaktifkan vaksin lebih cepat daripada metode konvensional, bisa mengurangi waktu yang dibutuhkan dari beberapa bulan menjadi hanya sekitar 6 minggu.

Unit bisnis BAT di AS yakni Reynolds American membeli Kentucky BioProcessing pada 2014 yang berencana menggunakan teknologi ekstraksi tembakau untuk mengembangkan alternatif selain rokok.

Perusahaan ini tengah menjajaki kemitraan dengan lembaga pemerintah untuk membawa vaksin eksperimental ke studi klinis. BAT mengatakan, unitnya adalah bisnis komersial, tapi upaya menemukan vaksin covid-19 akan dilakukan dengan basis nirlaba.

Di Indonesia, Philip Morris menguasai saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), sementara BAT mengendalikan PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA).

[Gambas:Video CNBC]

(tas/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2UWYfpJ

April 03, 2020 at 08:43AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "2 Raksasa Rokok Dunia Mau Bikin 'Vaksin' Corona dari Tembakau"

Post a Comment

Powered by Blogger.