Search

Stimulus China Kalahkan Efek Virus Corona, Yen Terus Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yen Jepang kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (6/2/2020) setelah mencatat pelemahan tiga hari beruntun.

Pada pukul 9:25 WIB, yen diperdagangkan di level 109,87/US$, melemah tipis 0,06% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Jika ditotal sejak awal pekan, yen sudah melemah 1,37%.

Jumlah korban virus corona yang terus bertambah tidak lagi membuat yen perkasa. Sebabnya, sentimen pelaku pasar sedang membaik di pekan ini yang membuat aset-aset berisiko menguat, dan yen sebagai aset aman (safe haven) menjadi kurang menarik.


Berdasarkan data dari Arcgis, sejauh ini korban meninggal akibat virus corona sebanyak 565 orang dan menjangkiti lebih dari 28.000 orang, sebagaimana dilansir CNBC International.

Jepang juga tidak lepas dari wabah corona, sebanyak 35 pasien dilaporkan positif mengidap virus corona.

Kebijakan bank sentral China yang menggelontorkan stimulus guna meredam gejolak di pasar finansial menjadi faktor utama dibalik membaiknya sentimen pelaku pasar, sehingga yen akhirnya tertekan.

CNBC International melaporkan, Senin lalu PBoC menurunkan suku bunga reverse repo tenor 7 hari menjadi 2,4%, sementara tenor 14 hari diturunkan menjadi 2,55% guna meredam gejolak finansial yang terjadi akibat virus corona. Selain itu dalam 2 hari terakhir PBoC menyuntikkan likuiditas senilai 1,7 triliun yuan (US$ 242,74 miliar) melalui operasi pasar terbuka.

Di sisi lain, data ekonomi dari AS pekan ini dirilis menggembirakan, yang membuat dolar AS perkasa.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan purchasing managers' index (ISM) bulan Januari naik menjadi 50,9 dari bulan sebelumnya 47,2. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atas 50 berarti ekspansi, sementara di bawah berarti kontraksi.

Rilis data tersebut terbilang mengejutkan mengingat polling Reuters memprediksi kenaikan hanya ke 48,5 atau masih berkontraksi.
Sementara dari sektor non manufaktur, ISM melaporkan peningkatan ekspansi menjadi 55,5, dari sebelumnya 55.

Kemudian Automatic Data Processing Inc. (ADP) melaporkan sepanjang bulan Januari sektor swasta AS menyerap 291.000 tenaga kerja, jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Desember sebanyak 199.000 orang.

Serangkaian data tersebut tentunya menjadi kabar bagus bagi ekonomi AS memasuki tahun 2020. Membaiknya perekonomian akan memperkuat sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk tidak lagi memangkas suku bunga, dolar pun menjadi perkasa.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2GYxlaz

February 06, 2020 at 05:44PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Stimulus China Kalahkan Efek Virus Corona, Yen Terus Melemah"

Post a Comment

Powered by Blogger.