Menurut Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, serangan bom itu merupakan hal yang kejam dan tak dibenarkan. Ia membenarkan serangan balasan Turki dan menyebutnya aksi membela diri.
"Kami berdiri bersama sekutu NATO, kami, Turki," katanya sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (5/2/2020).
Sementara itu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tak akan membiarkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad menduduki Idlib. Erdogan mengaku akan menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendesak Suriah.
"Ini kontradiksi yang serius," katanya dikutip dari laman yang sama. Ditegaskannya Ankara dan Moskow akan berbicara dengan kepala dingin.
Turki dan Suriah makin memanas sejak Senin (3/2/2020) kemarin, aksi saling serang kekuatan militer juga dilakukan kedua negara di wilayah Idlib, Suria Barat Laut.
Bahkan pesawat F-16 Turki, sebagaimana dilaporkan Almasdar News (AMN), menyerang tentara Suriah dari udara dengan rudal. Akibatnya 30 tentara Suriah tewas.
Sebelumnya, di akhir Januari ini, Erdogan menuding pasukan Suriah melanggar kesepakatan Rusia-Turki di zona demiliterisasi Idlib. Rusia merupakan negara sekutu rezim Assad yang membantu militer negara tersebut.
Suriah menegaskan mereka menyerang untuk membebaskan wilayah tersebut dari militan anti pemerintah. Pada 26 Januari, militer Suriah menembakkan lagi rudal ke Aleppo.
Tiga hari kemudian, angkatan bersenjata Suriah juga mengumumkan merebut kota Ma'arrat al-Nu'man yang dari 2012 dikuasai kelompok anti Assad.
Empat Fasilitas Minyak Diserang Bom
Empat roket menyerang fasilitas minyak dan gas di Suriah. Menurut Syrian Arab News Agency (SANA), fasilitas migas di empat lokasi berbeda itu diserang pada Selasa (4/2/2020) dini hari.
Serangan roket tersebut menyebabkan kebakaran hebat. Meski demikian besar kerugian masih dihitung otoritas setempat.
Hal senada juga dilaporkan AFP. Salah satu fasilitas yang diserang berada di Elba dan Al-Rayyan.
"Teroris dan para sponsor mereka ... menyerang minyak dan fasilitasnya," kata Menteri Perminyakan Suriah Ali Ghanem, sebagaimana dikutip media ini.
Meski demikian, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Pada 27 Januari lalu, pemerintah Suriah juga melaporkan adanya serangan pada fasilitas offshore minyak negara itu.
(sef/sef)
https://ift.tt/31veSfk
February 05, 2020 at 03:06PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Serang Sekutu Putin di Suriah, Erdogan Didukung Penuh Trump"
Post a Comment