Search

Industri Sepeda Motor RI Dikabarkan Sunset, Apa Sebabnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah sepeda motor yang berlalu lalang di jalanan jumlahnya masih sangat tinggi, Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlahnya mencapai 146,5 juta unit. Mengalami peningkatan tajam sejak 2000-2003 yang didukung oleh menjamurnya perusahaan pembiayaan yang mendukung penjualan motor.

Namun, ada fakta menarik. Meski terus mengalami peningkatan jumlah, tetapi pertumbuhannya terus mengalami perlambatan sejak hampir satu dekade terakhir.

Berdasarkan data, puncak penjualan sepeda motor terjadi pada 2011, yang mencapai 8.012.540 unit, setelah itu berangsur-angsur lesu, hingga pada 2019 hanya terjual 6.487.460 unit.

Pemerhati Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan hal tersebut terjadi karena adanya dukungan dari perbaikan transportasi umum yang membuat masyarakat cenderung lebih memilih naik kendaraan umum ketimbang membawa kendaraan sendiri.

Untuk itu, dia memperkirakan sepeda motor di Indonesia diperkirakan akan segera memasuki masa sunset-nya.

"Itu bisa terjadi, apalagi mulai gencar transportasi umum. Musuh sepeda motor itu transportasi umum," kata Djoko pekan ini.

"Makin buruk transportasi umum makin berjaya sepeda motor. Di negara yang transportasi umum bagus, sepeda motor minim sekali," imbuhnya.

Sementara itu, pemerintah pun tampaknya akan lebih mempeketat aturan mengenai sepeda motor yang digunakan oleh masyarakat. Meski belum jelas pengetatan apa yang akan dilakukan, hal ini disebutkan akan menjadi langkah kongkret untuk menurunkan jumlah motor.

"Bisa saja nanti di UU 22 (Revisi UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) yang sekarang lagi dibahas (di DPR)," kata Budi Setiyadi, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Selasa (18/2/2020).

Budi memberikan bocoran mengenai regulasi yang mungkin akan gol nantinya. Namun bukan pelarangan, melainkan pembatasan usia untuk kendaraan.

"Kemarin saya dengar dari DPR udah menyampaikan pembatasan usia bukan pelarangan. Sekarang belum ada pembatasan usia kecuali angkutan umum pariwisata. Kalau kendaraan pribadi kan belum ada, (mungkin nanti ada) batasan apa 5 atau 10 tahun," jelasnya.

Untuk itu, produsen sepeda motor diharapkan telah melakukan langkah-langkah antisipatif agar terhindar dari kondisi sunset sepeda motor dalam negeri ini.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto mengakui penjualan sepeda motor di dalam negeri memang terus mengalami penurunan. Namun, penjualan ekspor justru terus mengalami peningkatan dengan membidik negara-negara berkembang lainnya.

"Memang domestik agak menurun, tapi pasar ekspornya naik kok, 29% kurang lebih," kata Harjanto, Rabu (19/2/2020).

Namun, sayangnya banyak negara-negara yang tak menggunakan kendaraan ini. Hal ini menjadi kendala bagi para produsen sepeda motor untuk menambah negara tujuan ekspornya.

"Negaranya nggak banyak yang pakai sepeda motor. Rata-rata kan negara negara di Asia Selatan, Asia tenggara, Hanya mungkin kalau moge segmentasi nya nggak banyak juga. Kita akan fokus di beberapa negara yang jadi segmen market industri sepeda motor, kita akan coba terus tingkatkan target pasarnya," lanjutnya.
Industri Sepeda Motor RI Dikabarkan Sunset, Apa Sebabnya?Foto: Infografis/ Sepeda Motor Diramal Berakhir/Aristya Rahadian Krisabella

[Gambas:Video CNBC]

(gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2vbKAlZ

February 23, 2020 at 05:11PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Industri Sepeda Motor RI Dikabarkan Sunset, Apa Sebabnya?"

Post a Comment

Powered by Blogger.