
Pendiri dan Mantan CEO WhatsApp Brian Acton menceritakan perdebatannya soal monetisasi WhatsApp dengan iklan setelah diakuisisi Facebook pada 2014 senilai US$22 miliar.
Brian Action dan Jan Koum, pendiri WhatsApp tidak sepakat dengan adanya iklan dalam platform. Iklan dalam WhatsApp membuat mereka tidak senang.
"Motto kami di WhatsApp tidak ada iklan, tidak ada game dan tidak ada gimmicks," ujar Brian Action, seperti dikutip CNBC Indonesia dari majalah Forbes yang diterbitkan 2018 silam, Jumat (10/1/2020).
Brian Acton mengatakan ia telah mengusulkan kepada petinggi Facebook untuk memonetisasi WhatsApp melalui model pengguna terukur dengan cara menagih. Sederhananya, dengan mematok biaya berlangganan.
Menurutnya, cara seperti itu sangat efisien dan telah diberlakukan dibanyak aplikasi di seluruh dunia. "Anda tidak perlu tenaga penjualan yang canggih. Ini bisnis yang sangat sederhana," ungkap Acton.
Namun usulannya tersebut ditolak mentah-mentah oleh COO Facebook, Sheryl Sandberg. "Suatu hari saya memanggilnya, namun ia mengatakan 'itu tidak akan menghasilkan uang dalam skala yang banyak'," kata Acton.
"Saya pikir saya telah mendapat poin utama. Mereka adalah pengusaha, mereka adalah pengusaha yang baik. Mereka hanya mewakili serangkaian praktik bisnis, prinsip, dan etika, serta kebijakan yang tidak harus saya setujui," sambungnya.
https://ift.tt/2QFwXmW
January 10, 2020 at 06:07PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Rencana Awal WhatsApp Cari Duit yang Ditolak Facebook"
Post a Comment