
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan sampai saat ini perusahaan masih terus memonitor perkembangan harga minyak dunia. Serta telah menjalankan beberapa hal untuk meresponnya.
"Termasuk kajian dan simulasi dampaknya. Business Continuity Plan juga sudah di set-up dan dijalankan untuk mitigasi dan pengaturan personel dan operasional," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis, (02/04/2020).
Lebih lanjut ia menerangkan, sampai saat ini Pertamina tetap berupaya menjalakan operasional sesuai rencana kerja awal dengan lebih efektif dan efisien. Fajriyah menyebut akan terus melakukan review ke depan terkait efektifitas pelaksanaanya.
"Penyesuaian dapat dimungkinkan terjadi. Sampai saat ini belum ada pemangkasan, namun pasti prioritasi akan dilakukan," imbuhya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan untuk menggenjot produksi minyak, belanja investasi (capex) Pertamina akan banyak dialokasikan untuk sektor hulu. "Kenaikan produksi minyak ini bisa menurunkan angka impor," kata Nicke di Jakarta.
Anggaran investasi Pertamina untuk sektor hulu mendapat porsi terbesar. Dari data Pertamina, tahun ini anggaran investasi adalah US$ 7,8 miliar, naik 84% dari tahun sebelumnya US$ 4,2 miliar.
Rinciannya:
* Hulu mendapat US$ 3,7 miliar
* Upgrade kilang US$ 1,9 miliar
* Infrastruktur hilir US$ 1,2 miliar
* Proyek investasi subholding gas US$ 800 juta
* Lain-lain US$ 300 juta
https://ift.tt/2UAmOKl
April 02, 2020 at 10:37AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Anjlok, Pertamina Bakal Revisi Target Investasi?"
Post a Comment