Search

WNI yang Nyoblos di Lebanon Dijemput Bus dan Mobil Kedutaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan warga Indonesia yang tinggal di Lebanon mengikuti Pemilihan Umum 2019 di gedung KBRI Beirut, Minggu (14/4/2019). Uniknya, KBRI melakukan penjemputan dengan bus dan mobil kedutaan ke beberapa titik di kota Beirut.

Hal itu harus dilakukan mengingat akses ke KBRI tidak mudah, di samping karena KBRI Beirut berada di kawasan Baabda, yang teralienasi dari pusat kota Beirut.

Untuk sampai ke sana, para pemilih juga harus melalui beberapa check point di pos keamanan polisi dan militer yang ketat. Pasalnya, gedung KBRI berada di area ring 1 keamanan karena berdekatan dengan istana yang sekaligus kediaman Presiden Lebanon Jenderal Michel Aoun.

"Tak heran jika untuk melawati setiap check point orang harus menjawab beberapa pertanyaan terlebih dahulu dengan kemungkinan permintaan menunjukkan bukti-bukti otentik seperti undangan," ujar Duta Besar LBBP RI di Beirut Hajriyanto Y. Thohari dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (14/4/2019).

"Pelaksanaan Pemilihan Umum 2019 di Lebanon juga berlangsung aman, tertib, semarak dan meriah," lanjutnya.

WNI yang Nyoblos Di Lebanon Dijemput Bus & Mobil KedutaanFoto: Suasana pemungutan suara di Beirut, Lebanon. (Dok. KBRI Lebanon)

Tercatat ada sebanyak 188 orang yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Namun 10 orang telah meminta surat pindah memilih, sehingga jumlah pemilih di Lebanon adalah sebanyak 178. Selain itu terdapat enam orang pemilih tambahan (menggunakan formulir A5) dan 19 orang pemilih khusus.

Pada saat TPS ditutup pada pukul 18.00 waktu Beirut, berdasarkan hitungan KPPSLN, jumlah WNI yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak suaranya adalah sebanyak 151 orang atau 85%. Sementara itu, jumlah surat suara yang tepakai adalah sebanyak 176 surat suara atau 92% dari keseluruhan surat suara yang berjumlah 192 surat suara.

Sebenarnya, menurut Hajriyanto, ada sebanyak 1.700 WNI di negara itu. Namun, 1.310 orang di antaranya adalah prajurit TNI yang sedang bertugas di Lebanon sebagai Kontingen Garuda (KONGA) XXVIII-K/UNIFIL 2019 dan mereka tidak melakukan pemilihan.

Selain dijemput dan diantar ke lokasi, para pemilih juga disediakan makan siang khas Indonesia, yaitu nasi rendang. Bahkan juga digelar bazar makanan seperti bakso, tempe, martabak, dan makanan khas Indonesia lainnya yang digelar oleh ibu-ibu Dharma Wanita dan para mahasiswa Indonesia di Lebanon.

Sebagai perbandingan, pada Pemilu 2014, pemilih yang menggunakan hak suaranya adalah sebesar 78%. Walhasil, menurut Hajriyanto, ada peningkatan partisipasi politik secara signifikan.

Simak video terkait cara kerja quick count di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Gn3hGc

April 15, 2019 at 06:29PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "WNI yang Nyoblos di Lebanon Dijemput Bus dan Mobil Kedutaan"

Post a Comment

Powered by Blogger.