Direktur Utama Wijaya karya Tumiyana mengatakan pengembangan perusahaan akan difokuskan di bidang properti yang nanti-nya akan menghasilkan pendapatan berulang (recurring income) yang diharapkan dapat menunjang laba bersih perusahaan ke depannya.
"Sektor properti akan menjadi fokus belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan," kata Tumiyana di Hotel Pullman Jakarta, Selasa (30/4).
Dirincikan, proyek yang akan dibangun mulai tahun ini adalah kota mandiri di Pulomas yang rencananya akan dibangun menggandeng badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo dengan skema perusahaan patungan (joint venture/JV). Pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada Oktober tahun ini.
Direktur Human Capital dan Pengembangan Novel Arsyad mengatakan kota ini akan dibangunan di lahan seluas 300 hektar. Namun pembangunan tahap pertama akan dilakukan seluas 100 hektar yang diperkirakan membutuhkan dana pengembangan hingga Rp 60 triliun dalam waktu 10 tahun ke depan.
Kemudian, perusahaan konstruksi pelat merah juga akan memulai pembangunan kawasan mandiri di sepanjang jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Lahan yang disiapkan seluas 1.970 hektar dengan rincian di Karawang seluas 250 hektar, Walini seluas 1.270 hektar dan Tegalluar 450 hektar.
Dia menjelaskan bahwa perusahaan akan membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan pihak asing untuk melakukan pembangunan kawasan tersebut.
Meski merupakan pengembangan jangka panjang, Wijaya Karya mengharapkan kawasan tersebut akan mulai bisa dihuni bersamaan dengan mulai beroperasinya kereta cepat. Proyek ini diperkirakan akan men-genereate pendapatan senilai Rp 266 triliun selama 50 tahun. (hps/hps)
http://bit.ly/2L8K5QK
May 01, 2019 at 12:56AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kejar Pendapatan Rp 466 T, Wika Bangun Empat Kota Mandiri"
Post a Comment