Pernyataan dari Menteri Energi Arab Khalid Al-Falih datang meskipun ada tekanan oleh Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan produksi demi menutupi kekurangan pasokan yang diperkirakan terjadi sebagai dampak sanksi AS terhadap Iran yang makin ketat.
Harga minyak mentah berjangka Brent berada di US$72,25 per barel pada pembukaan perdagangan sesi Eropa, Selasa, atau naik 0,3%, dari penutupan sesi perdagangan sebelumnya.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di US$63,67 per barel, naik 0,3%, dari sesi sebelumnya, dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, harga minyak dunia mengalami tekanan setelah data aktivitas pabrik China menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan, termasuk minyak mentah berjangka, karena ekonomi terbesar Asia itu masih berjuang untuk memulihkan laju perekonomiannya.
Meskipun ekonomi global goyah, harga minyak telah melonjak hampir 40% sejak Januari, terangkat oleh pemotongan pasokan yang dipimpin oleh OPEC yang didominasi negara-negara Timur Tengah serta sanksi AS terhadap produsen minyak, Iran dan Venezuela. (prm)
http://bit.ly/2DQiqOH
May 01, 2019 at 12:39AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Arab Janji Perpanjang Pembatasan Ekspor, Harga Minyak Rebound"
Post a Comment