Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International mengemukakan, laba AALI yang terkoreksi pada triwulan pertama 2019 karena saat ini harga sawit dalam negeri memang sangat rendah.
"Saya tidak ingin menyalahkan bahwa itu (karena) black campaign, tapi anda harus tahu bahwa produksi sawit dan turunannya memang meningkat sekitar 3-4 juta di 2018, sehingga supply dan demand akan kena kepada harga, dan harga sekarang memang rendah sekali," kata Prijono, di Menara Astra, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Menurut dia, kinerja kurang menggemberikan juga dialami hampir seluruh pelaku industri sawit nasional. "Pencapaian kuartal I-2019 kurang baik, saya rasa bukan hanya Agro Lestari, tapi semua pemain sawit," ungkap dia.
Pada kuartal I-2019, laba bersih AALI yang sahamnya dipegang PT Astra International Tbk (ASII) minus sebesar 89% menjadi Rp 37,41 miliar dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 355,46 miliar.
Dalam keterangan resmi Grup Astra, penurunan laba AALI disebabkan penurunan harga minyak kelapa sawit sebesar 20% menjadi Rp 6.252/kg dibandingkan dengan rata-rata pada kuartal pertama tahun 2018. Penurunan tersebut belum dapat diimbangi oleh kenaikan volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya sebesar 25% menjadi 599.000 ton.
Adapun penurunan laba bersih lini bisnis agri dari Grup Astra ini turut mempengaruhi laba Astra International. Laba bersih Astra pada kuartal I-2019 hanya naik tipis sebesar 5% dari periode yang sama tahun lalu. Kinerja anak usaha dari sektor otomotif dan agribisnis yang tertekan membuat kinerja Grup Astra agak terganggu.
Laba bersih Astra mencapai Rp 5,22 triliun, naik 5% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 sebesar Rp 4,98 triliun.Pendapatan perseroan selama 3 bulan pertama tahun ini naik 7% menjadi Rp 59,61 triliun, dari sebelumnya Rp 55,82 triliun.
Harga saham emiten sawit Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) langsung amblas hingga 3,12% pada perdagangan sesi I Kamis (25/4/2015) setelah laporan keuangan perusahaan belum sesuai dengan ekspektasi investor.
Terkait CPO, Indonesia Adukan Uni Eropa ke WTO
[Gambas:Video CNBC]
Data perdagangan pukul 10.30 WIB menunjukkan, saham AALI minus 3,12% di level Rp 10.850/saham dengan nilai transaksi Rp 10,39 miliar dan volume perdagangan 955.800 unit saham. Selama pekan ini, saham AALI masih memberikan returnnegatif hingga 11,79% dan secara tahun berjalan atau year to dateminus 8,25%.
Mengenai diskriminasi sawit, Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan langkah-langkah untuk menggugat Uni Eropa (UE) ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait aturan sawit yang dianggap pemerintah diskriminatif dan merugikan Indonesia. (hps/hps)
http://bit.ly/2Zx3L3X
April 25, 2019 at 11:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Laba Q1 AALI Turun 89%, Bos Astra: Semua Produsen CPO Jeblok"
Post a Comment