Bulan ini, Impor Bawang Putih 100 Ribu Ton dari China Tiba

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas), Senin (18/3/2019), telah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor bawang putih sebanyak 100.000 ton.

Penugasan terhadap Bulog itu dilakukan untuk mengendalikan harga bawang putih di pasaran yang telah merangkak naik dalam satu bulan terakhir. Apalagi, puasa dan Lebaran sudah di depan mata. Impor sendiri akan dilakukan dari China, selaku penghasil utama.

Ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (2/4/2019), Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar memberikan penjelasan perihal harga jual bawang putih impor tersebut.

"Kita belum tahu akan dijual berapa secara umum, karena memang bawang putih tidak diatur dengan harga acuan oleh Kementerian Perdagangan. Tapi yang jelas tidak akan seperti harga di pasaran sekarang Rp 40.000/kg. Insya Allah bisa di bawah Rp 20.000/kg," kata Bachtiar.

Dia meyakini importasi itu dapat dilakukan di bulan April ini mengingat jarak pengiriman dari China yang tidak terlalu jauh.

Adapun pihaknya saat ini masih menunggu Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian dan Persetujuan Impor (PI) dari Kementerian Perdagangan untuk dapat melakukan tender pengadaan impor sebesar 100.000 ton.

Terkait kisruh kewajiban tanam seperti yang diwajibkan pada importir bawang putih swasta, menurut Bachtiar, aturan tersebut tidak dapat diberlakukan untuk Bulog. Ini mengingat penugasan impor bawang putih kepada Bulog hanya dilakukan pada masa-masa kritis seperti saat harga naik tak terkendali saat ini.

"Fungsinya Bulog kan bukan menanam, tapi stabilisasi harga. Justru kalau mengalami kerugian pemerintah yang akan ganti. Makanya harga jual nanti kan juga akan dipatok, nggak boleh lebih, misalnya kalau jagung kemarin dipatok Rp 4.000/kg," pungkasnya.

Simak video terkait swasembada pangan di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)

Let's block ads! (Why?)