AS Beri Huawei Kelonggaran, Wall Street Dapat Angin Segar

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada pembukaan pasar Selasa (21/5/2019) menyusul keputusan pemerintah AS untuk memberikan keringanan sementara terhadap raksasa telekomunikasi Huawei.Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) melesat 159 poin pada pembukaan, sebelum berada di level 25.822,52 atau terhitung naik 0,56% pada pukul 08:40 waktu setempat, atau 20:40 WIB. Indeks S&P 500 menguat 0,7% atau 19,4 poin ke 2.859,44, sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,9% atau 71 poin ke 7.773,19. Penguatan bursa saham AS ini juga ditopang lonjakan saham Boeing sebesar 2% setelah The Wall Street Journal melaporkan adanya tabrakan burung menjadi salah satu dugaan penyebab jatuhnya 737 Max pada Maret.Departemen Perdagangan AS pada Senin malam menyatakan bahwa pihaknya akan mengizinkan Huawei membeli produk asal AS untuk menjaga jaringan yang sekarang sudah ada dan menyediakan pembaruan terhadap perangkat Huawei sampai dengan 19 Agustus. "Itu menjadi semburat harapan mengenai kemungkinan terhindarkannya skenario [perang dagang] terburuk. Pasar cenderung mengejar nada positif di isu perdagangan," tutur chief market strategist National Securities Art Hogan, sebagaimana dikutip CNBC International. Langkah tersebut menciptakan harapan bahwa pemerintah AS masih membuka peluang negosiasi dan bisa meninggalkan sikap hawkish tanpa peluang negosiasi sebagaimana yang ditunjukkan pada pekan lalu. Harga saham Micron Technology dan Qualcomm menguat lebih dari 2%. Demikian juga dengan Nvidia dan Lam Research yang menguat masing-masing sebesa 1,3% dan 1,7%.Kabar tersebut juga membuat saham di bursa China melonjak dengan kenaikan indeks Shanghai Composite sebesar 1,2%. Bursa Eropa juga diperdagangkan menguat dengan indeks Stoxx 600 reli sebesar 0,6%.AS telah menaikkan tarif atas produk China senilai US$200 miliar, dan Beijing membalas dengan kenaikan tarif terhadap produk AS senilai US$60 miliar.

Akibatnya, indeks S&P 500 dan Dow Jones melemah masing-masing lebih dari 3% pada Mei, sedangkan Nasdaq terkoreksi 4,9%.

Namun, tensi perdagangan belum akan menurun karena Presiden China Xi Jinping mengindikasikan bahwa perang dagang tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Jadwal pertemuan dan negosiasi kedua belah pihak, menurut laporan CNBC, telah resmi terhenti.TIM RISET CNBC INDONESIA (ags/ags)

Let's block ads! (Why?)