Mengutip Reuters, harga minyak Brent crude futers turun US$ 2,38, atau 3,6%, menjadi US$ 64,49 per barel. Harga Minyak mentah di West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$ 3,09 menjadi US$ 53,50 per barel, kerugiannya 5,5%.
Brent menyentuh level rendah di US$ 64,37 per barel, terendah sejak 8 Maret. WTI di US$ 53,41 per barel, terlemah sejak 14 Februari. Brent futures membukukan penurunan 11% pada Mei dan WTI turun 16%, kerugian bulanan terbesar sejak November.
Pada Kamis (30/5/2019) Trump berjanji untuk menaikkan tarif kecuali Meksiko menghentikan penyebarang orang secara ilegal ke Amerika Serikat. Rencananya, tarif bea impor sebesar 5% mulai berlaku pada 10 Juni dan meningkat setiap bulan, hingga 25% pada 1 Oktober.
"AS mengimpor minyak mentah Meksiko sekitar 680.000 barel per hari. Tarif 5% akan membat tambahan biaya pembelian sebesar US$ 2 juta bagi AS, "kata analis PVM, seperti dikutip Sabtu (1/6/2019).
Amerika Serikat juga mengekspor lebih banyak bahan bakar ke Meksiko daripada negara lain, menurut Departemen Energi AS. Sejauh ini Mexico belum mengatakan menyatakan apakah akan membalas tarif dari AS.
Sebelumnya, Investor sudah khawatir dengan perang dagang AS-China bisa meningkatkan bahaya resesi.
"Tarif baru ini menawarkan efek 'tumpukan' ke pasar minyak yang telah melihat adanya tekanan penurunan harga karena kenaikan pasokan minyak mentah AS yang tak terduga, yang telah membebani sepanjang bulan Mei ini," ujar Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch dan Associates, dalam sebuah catatan.
(roy/roy)
http://bit.ly/2W0Bwrq
June 01, 2019 at 01:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panasnya AS-China dan AS-Meksiko Bikin Harga Minyak Anjok 3%"
Post a Comment