Pada perdagangan Kamis (29/5/2019) pukul 14:00 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,09% ke level US$ 1.277,73/troy ounce.
Sumber: Refinitiv
|
"Investor terlihat lebih menyukai US Treasuries sebagai tempat yang aman untuk saat ini, terbukti dengan kurva yield AS yang terbalik," Howie Lee, seorang ekonom di OCBC Bank, mengatakan.
"Dolar AS yang terlalu menguat kemungkinan akan menghambat Cina dan India mengonsumsi emas terlalu banyak.".
Dolar index yang mengukur kekuatan dolar dihadapan enam mata uang utama dunia, terlihat stabil di angka 98,123, mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir di 98,371.
"Emas masih diperdagangkan bullish dalam jangka menengah, meskipun ada momentum penurunan," kata Nicholas Frappell, manajer umum global di ABC Bullion.
"Dengan imbal hasil obligasi yang begitu rendah dan pasar ekuitas yang melemah, emas bisa mendapatkan kekuatannya. Sejauh harga tetap di atas $ 1.265 - $ 1.270, emas akan naik kembali ke level $ 1.306 dan $ 1.316."'
Seperti diketahui bahwa Perang dagang AS-China sudah menjadi momok perekonomian global. Pasalnya kala dua raksasa ekonomi dunia saling hambat hubungan dagang, maka dampaknya akan membuat perekonomian dunia cenderung melambat.
Hal ini juga berujung kepada penurunan indeks utama yang ada di Wall Street dalam beberapa hari ini karena khawatir risiko perang dagang yang berkepanjangan.
Diplomat Senior China bahkan mengatakan AS melakukan provokasi perdagangan "terorisme ekonomi secara kasat mata" di tengah perang dagang yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir.
[Gambas:Video CNBC]
(yam/yam)
http://bit.ly/2wrTMQ3
May 30, 2019 at 09:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Emas Global Tertekan Kenaikan Dolar dan Yield Treasury AS"
Post a Comment