"Apakah Huawei memata-matai Malaysia? Mungkin, tapi mungkin tidak ada yang baru untuk dilihat," kata Mahathir dalam konferensi Future of Asia yang diadakan oleh Nikkei di Tokyo, Kamis pagi (30/5/2019).
Pernyataan itu ia lontarkan ketika menjawab pertanyaan tentang investigasi Malaysia terhadap tuduhan bahwa raksasa teknologi yang bermarkas di Shenzhen, China, itu melakukan kegiatan mata-mata siber.
"Kami terlalu kecil untuk memiliki efek pada perusahaan besar seperti Huawei yang penelitiannya jauh lebih besar dari seluruh kemampuan penelitian Malaysia," kata Mahathir, dilansir dari Business Insider.
"Jadi kami berusaha memanfaatkan teknologinya sebanyak mungkin. Ya, mungkin ada beberapa mata-mata, tetapi apa yang ada untuk memata-matai di Malaysia? Kami ibarat buku terbuka," tambahnya.
"Semua orang tahu. Jika ada negara yang ingin menyerbu Malaysia, mereka bisa berjalan dan kami tidak akan melawan karena itu buang-buang waktu."
Dalam sesi wawancara yang direkam dan dipublikasikan di Youtube, Mahathir juga menekankan bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat mendominasi sains dan teknologi sepanjang waktu.
"Kita harus menerima bahwa AS tidak selamanya bisa menjadi negara tertinggi di dunia yang dapat memiliki teknologi terbaik. Saat ini, teknologi terbaik yang ditemukan di AS sebenarnya disebabkan oleh penelitian oleh banyak orang Asia yang bermigrasi ke sana. Orang-orang Asia yang sama di negara mereka sendiri, dapat melakukan hal yang sama," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa "Huawei telah mendapat kemajuan luar biasa atas teknologi Amerika".
"Jadi kadang-kadang, ada persaingan, jika kadang-kadang Timur menang, tidak apa-apa. Tetapi pergi berperang bukanlah solusi," ujarnya.
Foto: Reuters
|
(tas)
http://bit.ly/2JMh6AP
May 31, 2019 at 04:21PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Huawei Mata-matai Malaysia? Mahathir: Kami Terlalu Kecil..."
Post a Comment