Search

IHSG Memang Naik, Tapi Apa Benar Sudah Jenuh Beli?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatatkan penguatan dalam empat hari perdagangan terakhir secara berturut-turut. IHSG kemarin mengakhiri perdagangan dengan menguat 0,08% pada level 6.385, Selasa (02/07/2019).

Kinerja IHSG belakangan memang cenderung dalam tren positif, tetapi kenaikan IHSG cenderung terbatas dan volatilitas tinggi. Investor tampaknya masih belum percaya diri.


Untuk perdagangan hari ini Rabu (03/07/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan kembali menguat secara terbatas. Adapun rentang pergerakannya berpotensi terjadi pada level 6.350 hingga 6.425.

Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama kembali ditutup menguat pagi tadi. Indeks Dow Jones naik 0,02%, indeks S&P 500 terangkat 0,29%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,22%. Untuk Indeks S&P 500 bahkan mencatatkan rekor penutupan tertingginya (all time high).


Perusahaan pembuat Chip dan perusahaan teknologi lainnya membantu S&P 500 mencetak rekor barunya di tengah hubungan AS-China yang membaik.

Presiden Trump dan Presiden Xi sepakat untuk tidak mengenakan pungutan baru terhadap AS dan barang-barang Tiongkok setelah pertemuan KTT G-20 di Jepang pada hari Sabtu.

Bulan ini juga menandai ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah AS, yakni mencapai 10 tahun. Namun, pertumbuhan PDB AS pada waktu dimulai dari keterpurukan jika dibandingkan dengan ekspansi yang terjadi pada Maret 1991-Maret 2001.

Dari dalam negeri, IHSG sempat bergerak antara zona hijau dan merah, beruntung aksi beli investor asing berhasil menyelamatkan IHSG. Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 847,6 miliar di pasar reguler.

Dari sisi teknikal, IHSG mampu mempertahankan tren kenaikannya dengan bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5). Artinya, IHSG masih dalam mode penguatan secara jangka pendek.

IHSG Bersiap Menguji Reli Penguatan Lima Hari Berturut-turutSumber: Refinitiv

Indikator teknikal RSI, menunjukkan IHSG telah masuk wilayah jenuh belinya (overbought), sehingga penguatannya berpotensi tidak terlalu besar.

Secara jangka menengah IHSG juga masih dijalur tren naik. Kontinuitas tren tersebut tercermin dari pola candle yang berukuran pendek sehingga potensi penguatan sebenarnya cukup terbuka. Pekuang IHSG kembali menyentuh level 6.400 pun masih terbuka.

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2NtJQBa

July 03, 2019 at 03:43PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Memang Naik, Tapi Apa Benar Sudah Jenuh Beli?"

Post a Comment

Powered by Blogger.