Kemungkinan No Deal Brexit (Inggris tidak mendapat kompensasi apa-apa saat keluar dari Uni Eropa) meningkat. Michael Gove, Anggota Parlemen dari Partai Konservatif, mengungkapkan bahwa No Deal Brexit adalah risiko yang semakin nyata. "Kami tentu masih berharap bahwa mereka (Uni Eropa) berubah pikiran. Namun kami mesti bekerja dengan asumsi bahwa mereka tidak akan (berubah pikiran). No Deal adalah sebuah prospek yang nyata, dan kita harus memastikan siap untuk itu," kata Gove dalam kolom di Sunday Times, kemarin. No Deal Brexit tentu akan sangat memukul perekonomian Negeri John Bull karena ekspor ke Uni Eropa akan lebih sulit akibat pengenaan bea masuk. Ingat, No Deal Brexit membuat perjanjian perdagangan Inggris-Uni Eropa bakal batal demi hukum. Inggris adalah perekonomian nomor lima dunia, sehingga perlambatan ekonomi di sana (bahkan disebut akan lebih parah dibandingkan saat krisis keuangan global satu dekade lalu) akan mempengaruhi percaturan global. Minimal akan menciptakan sentimen negatif di pasar keuangan. Kecemasan terhadap perlambatan ekonomi semakin kuat dengan perkembangan terbaru di Inggris. Ini membuat investor agak grogi dan memilih bermain aman. Sayang, si emas hitam bukan piihan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)https://ift.tt/2YssBV8
July 29, 2019 at 03:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perlambatan Ekonomi Menghantui, Harga Minyak Terkoreksi"
Post a Comment