Serangan yang diluncurkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap China membuat aksi jual dilakukan oleh pelaku pasar saham China dan Hong Kong. Untuk diketahui, kemarin (31/7/2019) kedua negara menggelar negosiasi dagang di Shanghai. Negosiasi tersebut rencanannya akan berakhir pada hari ini.
Namun di tengah-tengah jalannya negosiasi, Trump menyerang China dengan mengatakan bahwa China belum membeli produk-produk agrikultur asal AS. Sebagai informasi, pasca berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir bulan lalu, Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup. Kala itu, Trump menyebut bahwa China setuju untuk membeli produk agrikultur asal AS dalam jumlah yang besar.
"Performa perekonomian China sangatlah buruk, terburuk dalam 27 tahun. Seharusnya, China sudah mulai membeli produk agrikultur dari AS - belum ada tanda-tanda bahwa mereka melakukannya. Itulah masalah dengan China, mereka tidak menepati janjinya," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Dikhawatirkan, serangan dari Trump terhadap China ini akan membuat perang dagang kedua negara justru tereskalasi.
Selain itu, sentimen negatif bagi bursa saham China datang dari rilis data Manufacturing PMI. Untuk periode Juli 2019, Manufacturing PMI versi resmi pemerintah China diumumkan di level 49,7. Sebagai informasi, angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi aktivitas manufaktur jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Aktivitas manufaktur di China sudah terkontraksi dalam tiga bulan terakhir. Perang dagang dengan AS terlihat sudah sangat membebani perekonomian China.
Pada pukul 15:30 WIB, pembacaan awal atas pertumbuhan ekonomi Hong Kong periode kuartal II-2019 akan dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
https://ift.tt/2GQcxT9
July 31, 2019 at 04:00PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Serang China, Indeks Shanghai ke Zona Merah"
Post a Comment