Indeks Straits Times (STI) dibuka melemah tipis 0,05% menjadi 3.362,17 poin, tapi hingga berita ini dimuat STI terkoreksi semakin dalam dengan melemah 0,36% ke level 3,351.53 poin.
Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 2 mencatatkan kenaikan harga, 24 saham melemah, dan 4 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Sepanjang pekan kemarin, bursa saham acuan Negeri Singa tercatat melemah 0,64%, dimana koreksi terdalam terjadi pada akhir pekan.
Pada Jumat (26/7/2019), indeks Straits Times ditutup melemah 0,73% ke level 3.356,49 poin. Hal ini dikarenakan produksi manufaktur di bulan Juni tercatat anjlok 6,9% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Capaian tersebut merupakan level terendah setidaknya sejak Desember 2015 yang mencatatkan pertumbuhan negatif 11,9% YoY. Meskipun nilainya memang lebih baik dari konsensus pasar yang memproyeksi kontraksi 7,9% YoY, dilansir Reuters.
Produksi industri Singapura bulan lalu anjlok dikarenakan produksi barang elektronik tercatat merosot 18,8% YoY, setelah sebelumnya tercatat anjlok 10,8% YoY di bulan Mei.
Semakin dalamnya koreksi di sektor yang menyumbang hampir sepertiga dari total produksi industri Singapura, membawa kekhawatiran bahwa ekonomi Singapura semakin membuktikan indikasi adanya resesi dalam beberapa bulan ke depan.
Terlebih lagi data ekonomi terbaru dari salah satu rekan dagang terbesar Singapura, yakni China, juga menunjukkan hasil yang mengecewakan.
Produksi industri Negeri Tiongkok bulan Juni anjlok 3,1% secara tahunan, setelah sebelumnya membukukan ekspansi 1,1% YoY pada bulan Mei, dilansir Trading Economics.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data ekspor, impor, dan indeks harga produsen Singapura bulan Juni yang akan dirilis pada pukul 12:00 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
https://ift.tt/2OnnMZj
July 29, 2019 at 03:41PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Industri Singapura Terendah Sejak 2015, Straits Times Lesu"
Post a Comment