Search

Jadi, The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan Berapa Banyak Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemangkasan tingkat suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS menjadi isu paling 'hot' yang mendikte pergerakan pasar keuangan dunia dalam beberapa waktu terakhir.

Wajar jika arah kebijakan tingkat suku bunga acuan The Fed bisa mendikte pasar keuangan dunia. Ketika tingkat suku bunga acuan dipangkas oleh The Fed, tingkat suku bunga kredit di AS bisa diturunkan sehingga memacu dunia usaha untuk melakukan ekspansi. Selain itu, masyarakat juga akan terdorong untuk meningkatkan konsumsinya. Pada akhirnya, roda perekonomian akan berputar lebih kencang.

Kala roda perekonomian AS berputar kencang, perekonomian dunia juga akan melaju di level yang tinggi. Maklum, AS merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi.

Sebaliknya, kala The Fed menerapkan kebijakan suku bunga acuan tinggi, laju perekonomian dunia akan relatif lesu.

Jika diingat, pada awal tahun 2019 The Fed masih bersikukuh bahwa arah kebijakannya terkait dengan suku bunga acuan adalah pengetatan (menaikkan). Seiring berjalannya waktu, arah kebijakan bank sentral paling berpengaruh di dunia tersebut pun berubah, yang tadinya pengetatan menjadi netral (menahan tingkat suku bunga acuan).

Kini, arah kebijakan The Fed terkait dengan suku bunga acuan sudah berubah lagi menjadi pelonggaran. Pada tanggal 10 Juli waktu setempat, The Fed merilis risalah (minutes of meeting) dari pertemuannya pada bulan Juni.

Melalui risalah ini, semakin terkonfirmasi bahwa The Fed memiliki intensi untuk memangkas tingkat suku bunga acuan dalam waktu dekat, kemungkinan pada bulan ini juga. Para pejabat bank sentral Negeri Paman Sam memandang bahwa pemangkasan tingkat suku bunga acuan perlu dieksekusi guna menjaga laju perekonomian.

"Beberapa anggota melihat bahwa pemangkasan federal funds rate dalam waktu dekat dapat membantu meminimalisir dampak dari guncangan terhadap ekonomi di masa depan," tulis risalah rapat The Fed, dilansir dari CNBC International.

Perang dagang antara AS dengan China menjadi faktor yang dianggap berpotensi membawa guncangan bagi perekonomian AS. Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.

"Para anggota secara umum setuju bahwa risiko terhadap prospek perekonomian telah meningkat semenjak pertemuan pada bulan Mei, utamanya risiko yang berkaitan dengan negosiasi dagang yang tengah berlangsung dan perlambatan ekonomi di negara-negara lain."


Selain itu, optimisme bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipangkas juga membuncah lantaran The Fed mengungkapkan kekhawatirannya terkait dengan inflasi yang terus-menerus berada di bawah target.

"Beberapa anggota juga melihat bahwa inflasi yang terus-menerus berada di bawah target berisiko untuk melemahkan ekspektasi inflasi di masa depan yang pada akhirnya akan memperlambat kenaikan bertahap dari inflasi itu sendiri ke target yang sebesar 2%," tulis risalah itu lebih lanjut.

Kemudian, sinyal kuat bahwa The Fed akan segera memangkas tingkat suku bunga acuan datang dari testimoni Jerome Powell selaku Gubernur The Fed di hadapan anggota kongres AS.

Dalam testimoni pada bulan ini di hadapan House Financial Services Committee terkait laporan kebijakan moneter semi tahunan, Powell secara detil memberikan penilaiannya terkait dengan laju perekonomian dunia hingga bauran kebijakan moneter yang akan dieksekusi dirinya dan koleganya di The Fed.

CNBC International mencatat bahwa dalam testimoninya di hadapan House Financial Services Committee, setidaknya 26 kali kata 'ketidakpastian' diucapkan oleh suksesor dari Janet Yellen itu. 'Ketidakpastian' yang diucapkan Powell mengacu kepada berbagai macam hal, seperti prospek perekonomian AS, rendahnya tekanan inflasi, perang dagang AS-China, hingga konsumsi rumah tangga.

Berikut contoh kutipan dari Powell yang mengandung kata 'ketidakpastian':

  • "Kami telah sepakat untuk memulai lagi diskusi dengan China dan itu merupakan langkah yang konstruktif, namun itu tidak menghilangkan ketidakpastian yang kami lihat membebani prospek perekonomian secara keseluruhan."
  • "Intinya bagi saya adalah ketidakpastian terkait pertumbuhan ekonomi global dan perdagangan terus membebani prospek perekonomian AS dan di samping itu, inflasi terus berada di level yang rendah."

Pengulangan kata 'ketidakpastian' yang begitu sering menunjukkan bahwa Powell Powell memberi sinyal yang kuat terkait dengan pemangkasan tingkat suku bunga acuan.

Kini, pelaku pasar 100% yakin bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipangkas oleh The Fed pasca menggelar pertemuan selama dua hari pada pekan depan, tepatnya pada tanggal 30-31 Juli.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 27 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bulan ini adalah sebesar 21,4%.

Sementara itu, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas hingga 50 bps berada di level 78,6%. Jika ditotal, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas (baik itu 25 bps maupun 50 bps) sudah mencapai 100%.

[Gambas:Video CNBC] (ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2GvLuMI

July 28, 2019 at 07:20PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jadi, The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan Berapa Banyak Nih?"

Post a Comment

Powered by Blogger.