Demikian disampaikan Petugas Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Hendra Deratama kepada detik.com seperti dikutip CNBC Indonesia. Menurut dia, Gunung Tangkuban Parahu saat ini berada dalam fase pelepasan energi.
"Rekomendasi jarak aman tetap radius 500 meter dari pusat kawah atau sepanjang parkir kawah," kata Hendra.
Jika dibandingkan dengan tahun 2013, erupsi freatik kali ini didahului oleh gempa embusan yang terpantau beberapa bulan sebelumnya.
Pascaerupsi, kegiatan di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu ditutup selama tiga hari, terhitung Sabtu (27/7/2019) kemarin. Hal itu dilakukan karena pengelola membutuhkan waktu untuk membersihkan sisa abu vulkanik sekaligus memantau perkembangan pascaerupsi.
Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi dan meletupkan abu vulkanik pada Jumat(26/7/2019). Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16:00WIB.
Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Perahu, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 meter dan durasi kurang lebih 5 menit 30 detik," tulis laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologic (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2YqdJGx
July 28, 2019 at 08:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Waspada! Gunung Tangkuban Parahu Masih Alami Tremor"
Post a Comment