Search

Mau Beli Emas Hari Ini? Harga Global Naik ke Rp 639.120/gram

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia menguat lagi di awal perdagangan Senin (29/7/19) melanjutkan kinerja positif perdagangan terakhir pekan lalu (26/7/19).

Meski demikian jika dilihat sejak awal pekan lalu, pergerakan harga emas dunia cenderung berkonsolidasi, hal ini tidak lepas dari bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia). 

Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset ini.


Pada pukul 7:30 WIB, emas spot global diperdagangkan menguat 0,1% di kisaran US$ 1.419,76/troy ounce atau sekitar Rp 639.129 (kurs US$ 1 = Rp 14.000), melansir data Refinitiv.

Melihat pergerakan sejak awal pekan lalu, harga emas dunia cenderung berada bergerak bolak balik di kisaran US$ 1.410 - 1.433/troy ounce. Padahal pada pekan lalu banyak data penting dari AS yang bisa memberikan gambaran kondisi ekonomi Paman Sam.

Pada hari Kamis (25/7/19) Departemen Perdagangan AS melaporkan data pesanan barang tahan lama di bulan Juni naik 2% month-on-month (MoM) dari bulan sebelumnya yang turun 2,3%. Sementara pesanan barang tahan inti (yang tidak memasukkan sektor transportasi dalam perhitungan) tumbuh 1,2% MoM dari bulan sebelumnya yang naik 0,4%.

Pesanan barang tahan lama ini menghitung jumlah produk terpesan yang memiliki umur ekonomis lebih dari 3 tahun. Bahkan kategori barang investasi untuk dunia usaha mencatat kenaikan sebesar 1,9% MoM, menjadi yang terbesar dalam empat bulan terakhir.

Sementara pada hari selanjutnya, departemen yang sama merilis pembacaan awal PDB (advance GDP) kuartal-II 2019 tumbuh 2,1% turun dari sebelumnya 3,1%. Pertumbuhan tersebut menjadi yang terendah sejak kuartal-I 2017 saat Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden AS ke-45.

Namun, PDB di kuartaI-II 2019 ini masih lebih tinggi dari prediksi Wall Street sebesar 2,0%, dan hasil survei CNBC/ Moody's Analytics Rapid Update yang memprediksi sebesar 1,8%.

Data tersebut tidak mampu menggerakkan harga emas lebih jauh, para investor masih penasaran bagaimana sikap The Fed nanti saat mengumumkan suku bunga nanti.

Berdasarkan piranti FedWatch milik CME Goup, pelaku pasar melihat bank sentral paling powerful di dunia ini pasti akan memangkas suku bunganya di pekan ini. Data pagi ini menunjukkan pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 80,1% The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 2,0%-2,2%, dan probabilitas sebesar 19,9% suku bunga dipangkas 50 bps menjadi 1,75%-2,0%.

Jika ditotal, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas (baik itu 25 bps maupun 50 bps) sudah mencapai 100%. Ini menunjukkan keyakinan pelaku pasar akan pemangkasan suku bunga, tetapi yang akan menjadi perhatian adalah berapa kali Jerome Powell dkk akan memangkas suku bunganya di tahun ini.

Untuk saat ini para investor masih yakin The Fed akan melakukan tiga kali pemangkasan, masing-masing 25 bps hingga suku bunga mencapai 1,50%-1,75% di bulan Desember nanti. Berdasarkan piranti FedWatch, probabilitas skenario suku bunga 1,50%-1,75% di akhir tahun nanti yakni sebesar 37,6%, paling tinggi dibandingkan dengan skenario lainnya.

Meski demikian hal tersebut bisa berubah jika The Fed nanti bersikap tidak terlalu dovish, indikasi itu mulai muncul setelah European Central Bank (ECB) saat mengumumkan suku bunga pada pekan lalu terlihat tidak akan agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter.

Dengan kondisi ekonomi AS yang lebih baik dari zona euro, akankah The Fed bersikap lebih dovish? Jika iya, maka harga emas berpeluang melesat naik lagi. Semua akan terjawab pada Kamis dini hari nanti.

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2MiCezb

July 29, 2019 at 03:54PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mau Beli Emas Hari Ini? Harga Global Naik ke Rp 639.120/gram"

Post a Comment

Powered by Blogger.