Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan saran tersebut sudah mempertimbangkan potensi koreksi yang cukup besar.
Saat ini, tuturnya, pasar obligasi mulai memasuki fase konsolidasi denfan pergerakan harga yang mulai mengalami stagnansi, karena secara teknikal masih belum berhasil menembus resistensi.
"Memang benar, sentimen masih cukup banyak, tetapi tampaknya pengaruhnya ke pergerakan pasar obligasi mulai sedikit. Ketika sudah tidak adanya ruang untuk penguatan, koreksi merupakan sesuatu yang sangat diperlukan saat ini, apabila pasar obligasi masih ingin mengalami kenaikkan harga," ujarnya dalam riset pagi ini (1/7/19).
Oleh sebab itu, Nico dan tim memprediksi jika pasar obligasi tidak berhasil menembus batas resistensinya, maka besar kemungkinan pasar obligasi akan mengalami penurunan.
Menurut dia, hari ini pelaku pasar dikatakan akan fokus dengan agenda lelang rutin SUN hari ini, khususnya seri baru yang akan dikeluarkan oleh pemerintah.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa rendahnya tingkat imbal hasil (yield) di pasar tidak akan disia-siakan pemerintah untuk menerbitkan utang dalam bentuk denominasi rupiah.
Dalam lelang sebelumnya pekan lalu, pemerintah berhasil menarik minat peserta lelang surat berharga syariah negara senilai Rp 40,19 triliun, rekor tertinggi sejak awal tahun di tengah rendahnya yield di pasar.
Yield adalah return investasi yang didapat investor jika membeli obligasi di level pasar sekarang, di mana pergerakannya bertolak belakang dibanding harga yang sekaligus merupakan acuan utama transaksi dibanding harga.
Selain faktor lelang, beberapa sentimen yang akan memengaruhi pasar meskipun berdampak kecil adalah perundingan OPEC yang akan menentukan arah harga minyak mentah dunia serta perkembangan kondisi pelarangan ponsel pintar China oleh AS.
Saat ini, harga SUN masih cukup tinggi karena masih mengalami reli panjang beruntun kedua kalinya sejak akhir Mei, yang juga berarti yield-nya masih cukup rendah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)
https://ift.tt/3259X4o
July 02, 2019 at 04:09PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Relatif Tinggi, Pasar Obligasi Masih Rawan Koreksi"
Post a Comment