"Kita harus memberikan hantaman serius kepada pasukan musuh yang secara keliru bertekad menjatuhkan kita dengan sanksi, (caranya adalah) dengan memajukan konstruksi sosialis ke tingkat kemandirian yang tinggi yang sesuai dengan keadaan dan negara kita, berdasarkan kekuatan, teknologi, dan sumber daya kami sendiri," kata Kim.
Pernyataan Kim itu dilaporkan oleh media pemerintah Korea Central News Agency (KCNA), Kamis (11/4/2019), dan dikutip Reuters.
Ini adalah kali pertama Kim menyatakan posisi Korea Utara terkait pertemuan kedua antara Korea Utara-Amerika Serikat (AS) di Hanoi.
Pernyataan Kim itu juga menandakan ada fokus berkelanjutan pada pembangunan ekonomi Korut, sebagaimana dinyatakan pada April lalu, di mana Korut bermaksud menjadikan pembangunan ekonomi sebagai fokusnya.
 Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump berbicara di taman hotel Metropole selama Korea Utara-AS kedua. KTT di Hanoi, Vietnam 28 Februari 2019. (REUTERS / Leah Millis) |
Hubungan antara AS-Korea Utara tampaknya kembali memburuk setelah pertemuan yang diadakan antara dua kekuatan nuklir pada Februari lalu itu tidak membuahkan hasil apapun.
Kedua negara masih belum sepakat karena ada perbedaan tentang seberapa jauh Korea Utara bersedia membatasi program nuklirnya dan seberapa besar tingkat kesediaan AS untuk meringankan sanksi ekonominya.
Kim terus menekankan upaya untuk meningkatkan ekonominya dalam beberapa pekan terakhir meskipun pengurangan sanksi tidak juga terealisasi.
Mengutip CNBC International, media pemerintah telah menerbitkan foto dan laporan kunjungan Kim ke setidaknya empat proyek ekonomi dalam lima hari selama sepekan terakhir. Kunjungan itu termasuk ke department store yang direnovasi, resor wisata, dan pusat ekonomi di dekat perbatasan dengan China.
 Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump menghadiri pertemuan bilateral yang diperpanjang di hotel Metropole (REUTERS/Leah Millis) |
Meski Kim tidak menyebut negara AS secara langsung dalam pernyataanya, namun analis menyebut sikap itu menunjukkan Korut telah lebih tangguh terhadap AS dibanding sikapnya belakangan ini.
"Korea Utara tidak secara langsung menyebutkan AS, tetapi menghubungkan sanksi dengan pasukan musuh," kata Shin Beom-chul, seorang rekan senior di Institut Studi Kebijakan Asan di Seoul.
"Dia mengatakan Korea Utara akan mengambil tindakan independen kecuali AS menawarkan untuk mencabut sanksi. Anda mempertahankan sanksi, Anda adalah musuh; jika Anda meringankan sanksi, Anda bukan musuh."
Pernyataan Kim tersebut dilaporkan hanya beberapa jam sebelum pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Washington diadakan. Pertemuan yang rencananya akan diadakan Kamis itu akan membahas Korea Utara dan masalah kerja sama lainnya. (prm)
http://bit.ly/2D8kiBH
April 11, 2019 at 09:43PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kim Jong Un Siap Balas Negara yang Hukum Korea Utara"
Post a Comment