
Menurut data CoinDesk, Bitcoin sempat menyentuh harga US$8.325 per koin atau setara Rp 118,22 juta (asumsi US$1 = Rp 14.200). Sejak awal tahun harga Bitcoin sudah naik lebih dari 120%. Meski begitu harga Bitcoin hari ini belum menyentuh harga tertinggi sepanjang masa US$20.000 per koin pada akhir 2017.
Andy Brenner dari National Alliance Securities mengatakan belum mengetahui siap investor yang memborong Bitcoin di pasar namun menilai ada investor Tiongkok yang membeli Bitcoin untuk diversifikasi aset.
"Kita dapat melihat bahwa tawaran Bitcoin belakangan ini bertepatan dengan melemahnya yuan terhadap dolar AS," katanya melalui email seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (14/5/2019).
"Berita negatif tidak lagi memiliki dampak negatif," Iqbal V. Gandham, Managing Director eToro, perusahaan perdagangan cryptocurrency.
Iqbal Gandham menambahkan desas-desus Fidelity Investments, salah satu manajer aset terbesar di dunia, akan segera memulai perdagangan cryptocurrency untuk pelanggan institusional juga memiliki dampak positif pada harga.
Sementara itu, kritikus mata uang digital David Gerard menganggap kenaikan Bitcoin belakangan ini dilakukan investor yang pemegang mata uang digital dalam jumlah besar yang menekan para trader jangka pendek.
Dalam sebuah posting blog, Gerard menyebut investor tersebut sebagai "Paus" yang membeli di pasar sambil memasang posisi sell. Tindakan yang dilakukan investor 'paus' ini mengundang trader untuk membeli Bitcoin sehingga harga nail tinggi dan kemudian investor 'paus' menjual Bitcoin.
Simak video tentang Bitcoin di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dob)
http://bit.ly/2E7K7Tg
May 15, 2019 at 02:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Naik 120%, Bitcoin Kini Dihargai Rp 118,22 Juta/Koin"
Post a Comment