Rudiantara mengatakan besarnya kontribusi ekonomi digital karena masyarakat semakin sering gunakan GoFood. Tahun lalu ada 95 juta ayam geprek yang dikirimkan.
"Tahun lalu digital economy menurut perhitungan saya capai US$70 miliar. Google dan Temasek akan revisi proyeksi [digital economy]. Proyeksinya sekarang ini undervalue," jelas Rudiantara di acara Regional Invesment Forum di Tanggerang, Senin (11/3/2019).
Rudiantara menambahkan saat ini regulator sudah shifted the rules. Sekarang kemenkominfo mulai jadi fasilitator dan akselerator. Pemerintah juga mengurangi waktu mendapatkan lisensi melalui Online Single Submission (OSS) atau perizinan tunggal online.
"Kita juga terbuka untuk dengar pendapat para pelaku. Kita coba untuk jadi fasilitator. Project palapa ring to ensure semua region terkoneksi dengan broadband. Barat 2.275 km sudah 100 persen. Tengah 2.995 km 100 persen. Timur 6.678 km 94,27 persen," jelas Rudiantara.
Saksikan video tentang peran startup unicorn Indonesia dorong ekonomi global di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
https://ift.tt/2CdWeNs
March 11, 2019 at 06:21PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rudiantara: Digital Ekonomi Asean Tembus Rp 1.820 T di 2020"
Post a Comment