Alex akan menggantikan posisi Sofyan Basir, Direktur Utama nonaktif PLN, yang menjadi tersangka dalam kasus kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1, yang saat ini ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kabar ini dilontarkan oleh sumber CNBC Indonesia yang tidak bersedia disebutkan identitasnya. Sumber tersebut menyebutkan, nama Alex Sinaga santer disebut-sebut oleh sejumlah kalangan.
CNBC Indonesia mencoba melakukan penelusuran dan menanyakan hal tersebut ke pihak-pihak terkait yang punya kewenangan dalam menentukan direksi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah saat diminta komentar terkait hal ini melalui pesan singkat, hanya mengatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai rumor tersebut.
"Belum ada pembicaraan pimpinan dengan saya mengenai hal ini," kata Edwin Hidayat, dalam pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/5/2019).
Secara terpisah, Alex J Sinaga yang juga diminta tanggapannya, belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai rumor tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pesan singkat dan telepon yang dilayangkan CNBC Indonesia kepada Alex belum ditanggapi.
Namun sumber CNBC Indonesia memberikan catatan, nama Alex Sinaga merupakan kandidat paling kuat untuk jadi orang nomor satu di PLN. "Namun perlu diingat, pemilihan dirut BUMN syarat kepentingan politik. Semua bisa berubah diakhir-akhir jika ada intervensi," kata sumber tersebut.
Telkom pada Jumat 24 Mei 2019 akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Salah satu agenda pembahasan dalam RUPS tersebut adalah perubahan susunan pengurus perseroan, kemungkinan akan ada pergantian komisaris atau direksi.
Alex Sinaga ditunjuk menjadi Direktur Utama Telkom pada RUPS Luar Biasa 19 Desember 2014 menggantikan Arief Yahya yang sekarang menjadi Menteri Pariwisata. Alex sebenarnya masih punya kesempatan untuk menjadi direktur Telkom lagi, karena periode masa jabatannya terhitung masih kurang dari 5 tahun.
Wacana ini menyeruak setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sofyan Basir sebagai tersangka karena menerima gratifikasi dalam kasus proyek PLTU Riau I, Dewan Komisaris PT PLN (Persero) telah menunjuk Muhammad Ali, yang menjabat Direktur Human Capital Management, sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PLN menggantikan Sofyan.
Dalam keterangan persnya, PLN menyebut, penetapan Ali sebagai Plt Dirut PLN sebagai upaya untuk menjaga pelayanan kepada masyarakat paska PLN memberhentikan sementara Sofyan Basir sebagai dirut BUMN setrum tersebut.
SVP Hukum Korporat PLN Dedeng Hidayat menuturkan, langkah itu dilakukan sesuai dengan kewenangan yang diberikan Menteri BUMN Rini Soemarno dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Untuk selanjutnya, Dewan Komisaris menunjuk Pelaksana Tugas Dirut PLN yakni Muhammad Ali yang juga menjabat sebagai Direktur Human Capital Management," ujar Dedeng melalui keterangan resminya, Kamis (25/4/2019).
"Kami meyakini keputusan ini merupakan bentuk upaya dalam mendukung penyelesaian kasus hukum yang dialami pimpinan PLN dengan mempertimbangkan azas praduga tak bersalah," tambahnya.
Selain itu, dia pun menegaskan, jajaran manajemen memastikan kegiatan penyediaan energi listrik tetap berjalan seperti biasa, begitupun dengan kinerja perusahaan ke depannya. "Pelayanan kepada masyarakat menjadi prioritas kami, dan memastikan seluruh operasional serta kinerja perusahaan akan tetap berjalan sebagaimana mestinya," pungkas Dedeng.
(hps/hps)
http://bit.ly/2LtYXt0
May 03, 2019 at 10:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sssttt...Ada Kabar Bos Telkom akan Jadi Dirut PLN"
Post a Comment