Pagi Ini Asing Masih Keluar Rp 228 M, Saham-saham Ini Dilepas

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi jual bersih (net sell) investor asing masih terjadi pada perdagangan Senin ini (20/5/2019) jelang pengumuman hasil Pemilihan Presiden 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang.

Data perdagangan hingga pukul 10.35 WIB mengungkapkan, net sell di pasar reguler hari ini sudah mencapai Rp 228 miliar. Dalam 5 hari perdagangan di pekan lalu, investor asing justru terus melakukan net sell dengan total nilai Rp 3,63 triliun.

Dengan demikian secara year to date atau tahun berjalan, tercatat net sell asing Rp 2,29 triliun di pasar reguler, sementara di pasar nego dan tunai masih terjadi net buy alias beli bersih Rp 56,50 triliun.

Beli bersih di pasar nego dan tunai ini sebetulnya masih mengakumulasikan transaksi yang dilakukan bank Jepang MUFG Ltd pada 29 April lalu terkait dengan aksi penggabungan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), dan PT Bank Nasional Parahyangan Tbk (BBNP) senilai Rp 52,58 triliun.

Adapun saham-saham yang dilepas investor asing pada hari ini ialah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/BBRI senilai Rp 134,95 miliar, lalu saham PT United Tractors Tbk/UNTR Rp 34,83 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk/BBNI Rp 16,55 miliar, PT Astra International Tbk/ASII sebesar Rp 15,04 miliar, dan PT Wijaya Karya Tbk/WIKA Rp 12,37 miliar.

Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga anjlok 6,16% ke level 5.826,67 hingga Jumat pekan lalu, menyentuh level terendah dalam 6 bulan terakhir, tepatnya sejak 14 November 2018.

Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China dinilai menjadi penyebab utama anjloknya bursa saham, yang notabene merupakan aset berisiko. Para investor mengalihkan investasinya ke aset-aset aman atau safe haven di saat muncul ketidakpastian yang dipicu oleh seteru dua raksasa ekonomi dunia ini.

Dalam ulasan PT Kresna Sekuritas yang terbit hari ini, Senin (20/5/2019), sekuritas ini juga menyebutkan sentimen dari dalam negeri ialah datang dari rencana KPU yang akan mengumumumkan hasil Pemilihan Umum pada 22 Mei.

Eskalasi politik yang dikhawatirkan berujung pada konflik ini berpotensi akan mengganggu kinerja IHSG dan memicu dana asing keluar.

"Kami perkirakan jika situasi tidak kondusif akan mempengaruhi IHSG," sebut riset Kresna yang terbit Senin ini.

Pada perdagangan pukul 10.50 WIB, IHSG mulai menguat 0,93% di level 5.881,29 dengan jumlah saham menguat 193 saham, 130 saham turun dan 144 saham stagnan.

(hps)

Let's block ads! (Why?)