1. LinkAja kerja sama dengan Gojek
Foto: GOJEK Kolaborasi dengan LinkAja (ist)
|
Dala waktu dekat LinkAja akan menjadi alat pembayaran di Gojek bersama dengan GoPay. Opsi pembayaran LinkAja di Gojek akan dapat dinikmati dalam waktu dekat tahun ini.
CEO LinkAja, Danu Wicaksana berharap dengan adanya kerja sama ini maka inklusi keuangan bisa meningkat hingga 75% di akhir 2019 sesuai target pemerintah.
"Kalau yang sama Gojek, basically LinkAja hanya menjadi source of fund di aplikasi Gojek. Mirip LinkAja menjadi source of fund fi Tokopedia, Bukalapak dll," ujarnya.
2. Mudahnya dan murahnya beli barang China di Lazada-Shoopee Cs
Foto: Produk Tiongkok (lazada)
|
Mendapatkan barang China nan murah dengan ongkos kirim yang 'miring' kini tak sulit lagi. Barang tersebut bisa didapatkan dengan mengunjungi e-commerce seperti Lazada dan Shopee. Di kedua e-commerce ini pelapak langsung dari China dan Taiwan bisa menjajakan barang jualannya.
Barang yang dijual beragam, mulai dari pakaian hingga barang elektronik. Bahkan beberapa pelapak asing tersebut menawarkan ongkos kirim gratis.
Ketua Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) Ignasius Untung mengatakan ongkir dari China yang lebih murah ketimbang ongkir di dalam negeri karena ada subsidi dari pemerintah setempat.
"Pemerintah China sepertinya membuat kebijakan dan kemudahan dalam perizinan bahkan mensubsidi akibatnya ongkosnya bisa lebih murah secara artificial," ujar Ignatius Untung kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
3. Nasib ponsel BM setelah aturan IMEI berlaku
Foto: Arie Pratama
|
Pemerintah akan luncurkan aturan regulasi validasi IMEI tanggal 17 Agustus 2019. Aturan ini akan memblokir ponsel yang IMEI-nya tak terdaftar atau ponsel ilegal atau ponsel black market.
Namun aturan ini hanya berlaku untuk ponsel back market yang dibeli setelah aturan ini berlaku. Bagi pemilik yang membeli ponsel black market sebelum aturan ini berlaku tidak akan dihentikan atau diblokir jaringan karena mendapat pemutihan.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
|
WhatsApp ternyata bisa dikloning dan dibajak meski sudah memiliki fitur end-to-end enkripsi yang membuat pesan tak bisa dibaca oleh orang lain. Untuk bisa mengkloning WhatsApp, pelaku mesti memindai QRcode yang ada di aplikasi pengkloning dengan aplikasi WhatsApp korban.
Beberapa ciri-ciri akun WhatsApp di kloning dan dibajak adalah keluar dari akun WhatsApp dengan sendirinya, pesan telah terbaca meski belum dibaca hingga log perangkat yang tidak dikenal.
Simak video tentang IMEI di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/miq)
https://ift.tt/2LnfFcI
July 15, 2019 at 02:00PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Barang China di Shopee-Lazada Cs dan WhatsApp Bisa Dikloning"
Post a Comment