Di Kalimantan Timur, Jokowi melirik Bukit Soeharto. "Hasil peninjauan di lapangan Bapak Presiden (Joko Widodo) merasa puas," kata Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi di VVIP Room Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan usai melakukan peninjauan di lapangan bersama Jokowi, Selasa pekan lalu.
"Secara teknis menurut beliau, Kaltim menarik dapat dijadikan ibu kota negara. Sebab, adanya Bandara Internasional SAMS Balikpapan dan Bandara APT Pranoto Samarinda. Juga, ada pelabuhan besar di Balikpapan. Fasilitas itu menjadi sarana pendukung bagi Kaltim dijadikan ibu kota Indonesia," lanjutnya.
Lalu lokasi selanjutnya yang ditinjau kepala negara kali ini disebut dengan kawasan segitiga, yang bertempat di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.
Menurut Jokowi, keunggulan wilayah ini adalah lahan yang cukup luas sampai dengan keunggulan dari sisi kebencanaan. Namun, tidak bagi ketersediaan infrastruktur transportasi.
Sementara itu, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendukung rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Kandidat kuat ibu kota yang baru yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Dari sisi infrastruktur, Kaltim dinilai sudah cukup mumpuni.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan perusahaan telah memiliki sederet portofolio di Kalimantan Timur. Untuk itu, wacana pemindahan ibu kota ke Kalimantan juga memberikan peluang WIKA dari sisi kontruksi, maupun investasi di bidang properti. Saat ini WIKA menjadikan investasi sebagai arah bisnis masa depan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan berulang (recurring income).
![]() |
"WIKA sudah kuat dari segi industri, baik baja, beton, maupun aspal yang kemudian menyokong konstruksi dan infrastruktur sebagai bisnis utamanya. Sehingga kapan saja, Pemerintah butuh, kami siap untuk berada di barisan terdepan untuk terlibat dalam misi besar tersebut," ungkap Tumiyana dalam siaran resminya, Minggu (12/05/2019).
Tumiyana menilai, masuknya Kaltim sebagai kandidat ibukota baru, merupaka cerminan provinsi ini memiliki banyak potensi pembangunan. Pihaknya pun siap ambil bagian dalam mempersiapkan ibukota baru dari segi infrastruktur di berbagai sektor.
Portofolio WIKA di Kaltim, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 2x50/60 MW di Kaltim, dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan (SAMS) sebagai pintu masuk. Saat ini WIKA juga tengah mengerjakan Pembangunan Jalan Tol Balikpapan - Samarinda yang akan menjadi jalan tol pertama di Kalimantan.
Di Kalimantan Tengah pun WIKA memiliki portofolio infrastruktur. Tumiyana mengatakan perusahaan tengah mengerjakan pembanguna jembatan Tumbang-Samba yang menjadi jembatan terpanjang lintas tengah Kalimantan.
Saat ini pembangunan jembatan tersebut telah mencapai 88,44% dan ditargetkan akan selesai pada November 2019. Jembatan Tumbang-Samba akan menghubungkan jalur lintas tengah Kalimantan dan diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang memililki kelapa sawit, karet dan pertambangan. Jembatan sepanjang 823 meter tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi Modified Network Tied Arch Bridge yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia. (gus)
http://bit.ly/2Q1oN6i
May 13, 2019 at 01:12AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mau Jadi Ibu Kota RI, Cukupkah Infrastruktur di Kalimantan?"
Post a Comment