Negosiator dari China termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He akan datang ke Washington pada Rabu waktu setempat untuk melakukan perundingan dagang. Jelang pertemuan tersebut, Presiden AS Donald Trump kembali berkicau di Twitter dan mengatakan Liu He datang untuk membuat kesepakatan dagang.
![]() |
Dalam cuit kali ini, Presiden Trump menyatakan alasan China ingin melakukan renegosiasi adalah harapan akan kemungkinan Partai Demokrat memenangi Pemilu Presiden di tahun 2020, mengutip CNBC International.
Tidak seperti kicauan sebelumnya pada hari Minggu (5/4/19) yang membuat gejolak di pasar finansial, cuit Trump kali ini cenderung disambut datar oleh pelaku pasar. Namun setidaknya ada harapan akan adanya damai dagang antara kedua belah pihak karena kedatangan Liu He.
Sebelunya muncul rumor jika negosiator yang akan datang ke AS adalah pejabat tingkat bawah China, dan sang wakil perdana menteri tidak ikut serta.
Dari enam mata uang yang membentuk indeks dolar, euro terpantau menguat 0,11%, yen juga masih menguat namun menitipis dan hanya tersisa 0,09%. Menipisnya penguatan yen tersebut menjadi indikasi mulai membaiknya sentimen pelaku pasar. Yen Jepang dikenal dengan mata uang safe haven yang lebih safe haven dari dolar AS, ketika terjadi gejolak maka yen akan menjadi buruan pelaku pasar.
Mata uang pembentuk indeks dolar lainnya, yakni dolar Kanada, franc Swiss, dan krona Swedia masing-masing menguat tipis di kisaran 0,06%, hanya poundsterling yang melemah 0,52%.
Perkembangan terbaru dari perundingan dagang kedua negara akan memberikan dampak signifikan di pasar forex. Jika indikasi kesepakatan dagang akan segera tercapai maka euro kemungkinan akan terus menguat, yen berbalik melemah, dan mata uang lainnya kemungkinan akan bergerak lebih stabil lawan dolar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
http://bit.ly/2H6GIVq
May 09, 2019 at 04:35AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Pertemuan AS-China, Indeks Dolar Turun Tipis"
Post a Comment