Search

Emiten Big Cap Kinclong, Mana yang Layak Dikoleksi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia mencatat jumlah emiten hingga Rabu kemarin (8/5/2019) sudah mencapai 632 perusahaan yang tercatat. Namun, dari jumlah tersebut, hanya ada 11 emiten yang masuk kategori elit alias Big Cap karena memiliki kapitalisasi pasar (market capitalization) di atas Rp 100 triliun.

Adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang masih tetap menjuarai klasemen teratas dengan nilai market cap terbesar mencapai Rp 695,64 triliun.

Emiten-emiten bank BUKU (bank umum kelompok usaha) IV atau bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga konsisten menjadi bagian dalam kategori Big Cap.

Bagaimana dengan kinerja fundamental mereka?

Dari 11 emiten ini, hampir semuanya menorehkan performa positif pada 3 bulan pertama tahun ini atau kuartal I-2019. Hanya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang membukukan penurunan, baik dari segi pendapatan maupun perolehan laba bersih.

Kinerja UNVR hingga Maret 2019 tertekan karena beban pokok penjualan dan beban umum (administrasi) bergerak naik masing-masing 1,99% year-on-year (YoY) dan 0,87% YoY.

Emiten Big Caps Kinclong, Masih Layak Dikoleksi kokFoto: Kinerja Big Caps/Dwi Ayuningtyas
Catatan: Nilai pendapatan emiten perbankan adalah total pendapatan bunga sepanjang kuartal I-2019

Anak usaha Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) juga menorehkan pertumbuhan pendapatan kuartal I-2019 paling tinggi sebesar 18,99% secara tahunan menjadi Rp 22,62 triliun.

Omzet perusahaan melesat disokong oleh peningkatan kinerja bisnis kontraktor pertambangan dan kontribusi dari operasi penambangan emas yang diakuisisi pada Desember tahun lalu.


Namun, dari segi nilai, induk Usaha UNTR, PT Astra Internasional Tbk (ASII) masih memimpin dengan total omzet mencapai Rp 59,61 triliun. Kontribusi penjualan terbesar masih berasal dari penjualan barang (Rp 41,95 Triliun), diikuti oleh jasa dan sewa, serta jasa keuangan.

Di lain pihak, emiten yang pada kuartal pertama tahun ini mencatatkan peningkatan laba tertinggi adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Laba GGRM naik 24,48% YoY yang membuat perusahaan mampu mengantongi margin bersih hingga 8,99%.


Sementara itu, dari segi capaian laba terbesar, dicatatkan oleh BBRI yang mencapai Rp 8,16 triliun. BBRI juga tercatat memiliki nilai aset terbesar, tidak hanya di antara kategori Big Caps, tapi juga dibandingkan dengan seluruh emiten yang terdaftar di BEI.

Selain itu, BBRI juga memiliki margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) tertinggi di antara Bank BUKU IV dengan perolehan 6,89%.

Sebagai informasi, NIM merupakan selisih dari bunga yang didapatkan perbankan dengan bunga yang dibayarkan kepada nasabah, dibagi dengan total aset yang menghasilkan bunga. Semakin besar NIM, maka tingkat profitabilitas sebuah bank akan semakin besar.

Jadi, tertarik tambah portofolio di saham-saham Big Cap?

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2VRrPPT

May 09, 2019 at 08:03PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Emiten Big Cap Kinclong, Mana yang Layak Dikoleksi?"

Post a Comment

Powered by Blogger.