Search

Cermati Ini, Deretan Sentimen Penggerak Pasar Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai peristiwa turut mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga Jumat (8/2/2019). Sentimen itu mulai dari rilis data ekonomi hingga perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.

Secara mingguan kinerja IHSG masih melemah 0,25% ke level 6.521.

IHSG memulai perdagangan, Senin (4/2/2018), dengan koreksi 0,87% ke level 6.481. Penurunan tersebut disebabkan pelemahan rupiah yang berujung koreksi pada IHSG.


Data Penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian AS periode Januari 2019 diumumkan sebanyak 304.000, nyaris 2 kali lipat dari ekspektasi pasar yang dihimpun Refinitiv sebanyak 165.000. Akibatnya dolar AS banyak diburu dan menekan mata uang lainnya termasuk rupiah.

Aksi profit taking juga dimanfaatkan sebagian pelaku pasar di tengah perdagangan yang kurang ramai. Maklum saja, pada hari Selasa (5/2/2019), bursa diliburkan karena memperingati Imlek atau tahun baru China.

Aktivitas bursa saham mulai kembali normal pada Rabu (6/2/2019), selepas tanggal merah. IHSG mengakhiri perdagangan dengan menguat 1,02% ke level 6.547. Penguatan tersebut di dorong oleh data pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 yang tumbuh 5,17%, di atas ekspektasi konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,15%.


Indeks kembali terkoreksi 0,17% ke level 6.536, pada Kamis (7/2/2019). pelemahan tersebut didorong oleh indeks sektor konsumer yang memerah karena lesunya angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Bank Indonesia (BI) kembali merilis angka IKK periode Januari 2019 di level 125,5, turun dibandingkan capaian bulan Desember yang sebesar 127.

Jelang penutupan bursa saham pekan pertama Februari, Jumat (8/2/2019), IHSG kembali berakhir dengan koreksi 0,22% ke level 6.521.

Pasar terkadung "shaky" menantikan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal ke-IV hingga sempat melemah 0,57%. Maklum saja ini memicu kekhawatiran karena data Current Account atau transaksi berjalan (salah satu pembentuk NPI) selalu minus dalam beberapa tahun belakangan.

Namun pasar mulai tenang kembali setelah mendengar "kisi-kisi" Gubernur BI selepas sholat Jumat, yang mengungkapkan NPI kuartal IV-2018 mencatat surplus sekitar US$ 5 miliar.

Angka ini merupakan prestasi yang sangat baik, mengingat NPI selalu defisit sejak kuartal I-2018. Surplus US$ 5 miliar menjadi catatan terbaik sejak kuartal III-2018.

Benar saja, BI mengumumkan NPI kuartal IV-2018 tercatat surplus US$ 5,42 miliar. Namun karena terus defisit pada 3 kuartal sebelumnya, NPI sepanjang 2018 tetap minus US$ 7,13 miliar.

Hal yang disayangkan adalah defisit transaksi berjalan alias Current Account Deficit (CAD) kuartal IV yang mengalami defisit 3,57% dari Produk Domestik Bruto. Defisit terdalam sejak kuartal II-2014.

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2GgBt7n

February 09, 2019 at 10:53PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Cermati Ini, Deretan Sentimen Penggerak Pasar Pekan Ini"

Post a Comment

Powered by Blogger.