Search

Tensi Dagang dan Antisipasi Kinerja, Straits Times Memerah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura kembali dibuka kurang bergairah pada perdagangan hari ini (18/7/2019) seiring dengan penantian rilis kinerja keuangan kuartalan sekaligus kekhawatiran atas tensi dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang tak berujung.

Data pasar menunjukkan indeks Straits Times dibuka melemah 0,45% ke level 3.349,73 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 4 mencatatkan kenaikan harga, 22 saham melemah, dan 4 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Kemarin (17/7/2019) indeks Straits Times sempat cukup lama berada di zona merah, tapi akhirnya mampu bangkit dan berhasil ditutup menguat tipis 0,14%.


Awalnya, pelaku pasar di Negeri Singa dikecewakan dengan rilis data ekspor non migas yang untuk 4 bulan berturut-turut selalu tumbuh negatif dimana kali ini mencatat kontraksi 17,3% secara tahunan.

Namun sejatinya, investor sebelumnya sudah memperhitungkan resiko perlambatan ekonomi Singapura ketika pertumbuhan ekonomi kuartal II hanya tercatat tumbuh stagnan o,1% secara tahunan. Jadi, pada dasarnya tidak banyak kejutan bagi pelaku pasar.

Lebih lanjut, pelaku pasar saat ini lebih mencermati dampak dari rilis ekonomi yang buruk pada bulan sebelumnya terhadap kinerja keuangan perusahaan yang akan terlihat pada rilis laporan keuangan kuartal kemarin.

Investor khawatir bahwa kinerja keuangan Negeri Singa akan sama mirisnya dengan perolehan perusahaan AS yang lagi-lagi terkena imbas dari friksi dagang Washington dan Beijing.

Kecemasan makin membuncah, karena potensi dampak negatif perang dagang tersebut akan terus ada hingga akhir tahun.

Hal ini dikarenakan, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa (16/7/2019) masih ada jalan panjang sebelum kesepakatan dengan China dapat dicapai. Trump sekaligus mengancam akan mengenakan bea masuk tambahan pada barang impor Negeri Tiongkok senilai US$ 325 miliar.

"Ancaman perdagangan baru dari Donals Trump minggu ini telah melemahkan kelegaan dari dimulainya kembali dialog dagang AS-China yang disetujui Trump dan Xi saat pertemuan G20 di bulan Juni," ujar Vishnu Varathan, Kepala Ekonomi dan Strategi di Mizuho Bank, dikutip dari CNBC International.

Degan kecamuk dagang yang tak jelas dan kondisi perekonomian yang lesu, sungguh wajar jika investor memilih untuk mundur teratur dari aset-aset beresiko seperti pasar saham,

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2LWRUb3

July 18, 2019 at 03:41PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Tensi Dagang dan Antisipasi Kinerja, Straits Times Memerah"

Post a Comment

Powered by Blogger.