Search

Rentan, IHSG Berpotensi Alami Reli 5 Hari Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin kemarin ditutup melemah 0,95% pada level 6.190. Level ini melengkapi pelemahan IHSG dalam 4 hari berturut-turut.

Pada perdagangan Selasa ini (18/6/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Adapun level pergerakan yang berpotensi terjadi berada pada rentang level 6.100 hingga 6.200.

Dari penutupan bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi, tiga indeks utama di tutup rata-rata menghijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,07%, S&P 500 juga naik tipis 0,08%, dan Nasdaq Composite melompat 0,61%.


Pelaku pasar di AS sedang diselimuti hawa penurunan suku bunga acuan the Fed, Federal Funds Rate (FFR). Data ekonomi terbaru di AS dianggap mendukung untuk terjadi penurunan suku bunga acuan.

The Fed New York mengumumkan bahwa pertumbuhan indeks manufaktur di negara bagian tersebut (New York Empire State Manufacturing Index) anjlok menjadi -8,6% pada Juni (pembacaan awal) dari 17,8 pada bulan sebelumnya. Ini menjadi angka negatif pertama sejak Oktober 2016.

Meskipun ada sentimen penurunan suku bunga, penguatan bursa Wall Street terlihat masih tertahan. Hal ini dikarenakan investor masih menunggu kabar rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka (Jepang), akhir bulan ini.

Belum ada kabar teranyar soal rencana pertemuan tersebut. Berita terakhir menyebutkan AS masih ingin mengadakan pertemuan, tetapi belum ada upaya formal menuju ke sana. "Namun belum ada proses formalisasi," ujar Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters.

Dari dalam negeri, Pelemahan IHSG kemarin diikuti dengan peningkatan volume yang menandakan menandakan pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual. Transaksi bursa kemarin mencapai Rp 8 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari nilai perdagangan Jumat pekan lalu pada angka Rp 6,9 triliun.


Investor asing pun kemarin cenderung melakukan aksi jual portofolio saham. Asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 206 miliar di pasar reguler.

Dari sisi teknikal, terbentuknya pola lilin hitam (black candle) menunjukkan kontinuitas tren penurunan IHSG. pola tersebut menutup celah kenaikan (gap up) yang terbentuk pada tanggal 10 Juni atau ketika perdagangan hari pertama IHSG dibuka setelah libur panjang Idul Fitri.

Dalam jangka pendek, IHSG miliki kecenderungan melemah, dikarenakan posisinya yang bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Sumber: Refinitiv

Ruang pelemahan IHSG sepertinya belum tertutup jika melihat volatilitas pergerakannya. IHSG digambarkan belum memasuki level jenuh jualnya (oversold) berdasarkan indikator teknikal Stochastic Slow.

Adapun level penahan penurunan (support) dari IHSG yang terdekat berada di level 6.180. Apabila pelemahan berlanjut, ada potensi IHSG menguji level 6.098.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WJhrGw

June 18, 2019 at 03:48PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Rentan, IHSG Berpotensi Alami Reli 5 Hari Melemah"

Post a Comment

Powered by Blogger.